Follow Us

Keuntungan Bagi Indonesia Jika Joe Biden Menang di Pilpres dan menjadi Presiden Amerika Serikat Kalahkan Donald Trump

Yulia Susanti - Kamis, 05 November 2020 | 18:30
Keuntungan Bagi Indonesia Jika Joe Biden Menang di Pilpres dan Menjadi Presiden Amerika Serikat Kalahkan Donald Trump
rockandpop.cl, Instagram @joebiden

Keuntungan Bagi Indonesia Jika Joe Biden Menang di Pilpres dan Menjadi Presiden Amerika Serikat Kalahkan Donald Trump

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan setidaknya ada 143 perusahaan yang siap merelokasi investasi pabriknya dari China.Perusahaan-perusahaan itu berasal dari Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong dan China dengan potensi penyerapan tenaga kerja lebih dari 300 ribu.Lima hari menjelang pilpres AS, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berkunjung ke Indonesia, setelah sebelumnya Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mengunjungi AS beberapa pekan sebelumnya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Pamer Fotonya Salaman dengan Pesaing Donald Trump Saat Nyapres, Warganet Malah Salah Fokus dengan Pria di Samping Suami Nagita Slavina: Rindu Sama yang Baju MerahDalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Indonesia, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kedua negara sepakat memperkuat kerja sama."Kami sepakat bahwa kedua negara dengan skala ekonomi seperti yag kami miliki, bisa melakukan lebih banyak perdagangan lagi.Akan ada lebih banyak investasi di sini dari Amerika Serikat, terutama dalam sektor digital, energi dan infrastruktur," jelas Pompeo pada Kamis (29/10).Baca Juga: Ada-Ada Saja Akalnya, Donald Trump Kembali Cetus Ide Gila, Berniat Tunda Pemilu Agar Bisa Jadi Presiden Amerika Serikat Lebih Lama dengan Cara Ini!

"Jadi kemungkinan siapa pun yang jadi presiden AS memang tidak akan punya kebijakan dagang khusus terhadap Indonesia," kata dia.Namun bagi Indonesia, Amerika merupakan salah satu tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia selain China dan Uni Eropa.Lima produk ekspor andalan Indonesia ke Amerika Serikat adalah produk pakaian, hasil karet, alas kaki, produk elektronik, dan furnitur. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan neraca perdagangan Indonesia pada September mengalami surplus 2,44 miliar (Rp 35,5 triliun), melanjutkan tren surplus lima bulan berturut-turut sejak Mei lalu.

Baca Juga: Donald Trump dan sang Ibu Negara Dikabarkan Positif Covid-19, Inilah Sosok yang Diduga Tularkan Virus Corona pada Orang Nomor Satu di Amerika SerikatNegara-negara mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat (AS), India, dan Filipina menyumbang surplus nonmigas terbesar selama September 2020 yang jumlahnya mencapai 2,13 miliar dollar AS (Rp 31 triliun).Dalam keterangan tertulis, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan perkembangan kinerja ekspor maupun impor Indonesia pada Juli-September 2020 yang cenderung menguat merupakan indikasi kuat bahwa perekonomian Indonesia akan segera kembali pulih dan titik kritis dampak negatif pandemi Covid-19 telah berlalu."Selain itu, sektor perdagangan luar negeri akan menjadi salah satu penopang membaiknya perekonomian Indonesia pada triwulan III 2020," kata dia.Baca Juga: Terawangannya Jadi Nyata, Peramal Buta Ini Sudah Tahu Tumbangnya Donald Trump karena Covid-19, Sebut Kekhawatirannya soal Tuli hingga Tumor Otak

Akan tetapi, jika Trump kembali terpilih, tensi perdagangan antara AS dan China diperkirakan akan terus memanas, kendati telah beberapa kali ada upaya untuk meredakan ketegangan perdagangan antara kedua negara.Bea masuk yang tinggi bagi produk impor dari China akan semakin memberatkan investor asing yang memiliki pabrik di China.Ini membuat mereka terpaksa melirik negara lain yang mampu menampung mereka menjadi investor.

Baca Juga: Raffi Ahmad Pamer Fotonya Salaman dengan Pesaing Donald Trump Saat Nyapres, Warganet Malah Salah Fokus dengan Pria di Samping Suami Nagita Slavina: Rindu Sama yang Baju MerahShinta Kamdani, yang juga Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menganggap hal ini sebagai peluang."Kami melihat ini sebagai peluang Indonesia untuk mengambil alih.Makanya kita selalu ngomong relokasi pabrik dari China, ini yang sekarang kita ambil tidak hanya dari Amerika Serikat, Jepang, Korea dan lain-lain," ujar Shinta.

Baca Juga: Awalnya Besar Kepala Kampanyenya Dihadiri Lebih dari Satu Juta Orang, Donald Trump Nyatanya Kena Prank oleh K-Popers Amerika Serikat: Kepemimpinannya Sudah Luntur!

"Ini yang menjadi peluang menurut kami, ASEAN sebagai manufactor hub dan Indonesia salah satunya sebagai negara ASEAN yang bisa menjadi bagian dari relokasi," jelasnya kemudian.Senada, Bhima Yudhistira dari INDEF mengatakan posisi Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN membuat Indonesia menjadi pasar dagang dan tujuan investasi yang potensial terlepas dari siapa pun presiden yang memimpin Amerika Serikat."Mereka pasti akan melihat Indonesia sebagai battleground dari kepentingan antara China dan negara-negara Barat," kata Bhima.

Baca Juga: Telan Harga Dirinya Mentah-Mentah, Donald Trump Akui Amerika Serikat Telah Kalah dari Pandemi Virus Corona, Berduka Presiden AS Kibarkan Bendera Setengah Tiang di Seluruh NegeriJika Amerika Serikat melepas kepentingan di Indonesia begitu saja, maka pasar Indonesia akan didominasi China."Jadi untuk balancing itu, Joe biden akan lebih cerdas untuk mengambil sikap dengan menggandeng Indonesia.Saya melihat ada peluang perbaikan," lanjut Bhima.

Baca Juga: Beredar Foto Langka Penampakan Laboratorium Wuhan yang Simpan 1500 Virus Mematikan, Terdapat Segel yang Rusak Perkuat Kecurigaan Dunia Tentang Asal Mula Covid-19, Donald Trump Sampai Lakukan Ini!

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan setidaknya ada 143 perusahaan yang siap merelokasi investasi pabriknya dari China.Perusahaan-perusahaan itu berasal dari Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong dan China dengan potensi penyerapan tenaga kerja lebih dari 300 ribu.Lima hari menjelang pilpres AS, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berkunjung ke Indonesia, setelah sebelumnya Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mengunjungi AS beberapa pekan sebelumnya.

Baca Juga: Kabar Baik untuk Indonesia, Donald Trump Akan Berikan Ventilator untuk Pasien Covid-19 Setelah Bicara Langsung dengan Jokowi, Presiden AS: Kerjasama yang Luar Biasa!Dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Indonesia, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kedua negara sepakat memperkuat kerja sama."Kami sepakat bahwa kedua negara dengan skala ekonomi seperti yag kami miliki, bisa melakukan lebih banyak perdagangan lagi.Akan ada lebih banyak investasi di sini dari Amerika Serikat, terutama dalam sektor digital, energi dan infrastruktur," jelas Pompeo pada Kamis (29/10).(*)Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com yang berjudul Joe Biden Nyaris Menangi Pilpres AS, Ini Kabar Baik Indonesia Jika Lawan Trump Jadi Presiden Amerika

Source : TribunStyle.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular