Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jadi Saksi Hidup Kejamnya G30S/PKI, Yasin Beberkan Soal Perhatian Warga Dialihkan saat 7 Jenderal Dibantai hingga Dijanjikan Hidup Enak Bila Bergabung

Nadia Fairuz Ikbar - Rabu, 16 September 2020 | 23:00
Jadi Saksi Hidup Kejamnya G30S/PKI, Yasin Beberkan Soal Perhatian Warga Dialihkan saat 7 Jenderal Dibantai hingga Dijanjikan Hidup Enak Bila Bergabung
Tribunnews

Jadi Saksi Hidup Kejamnya G30S/PKI, Yasin Beberkan Soal Perhatian Warga Dialihkan saat 7 Jenderal Dibantai hingga Dijanjikan Hidup Enak Bila Bergabung

GridStar.ID-Setiap negara pasti memiliki macam-macam peristiwa sejarah.

Begitu pula dengan Negeri kita, Indonesia.

Banyak sejarah besar negara kita, yang akhirnya membentuk Indonesia seperti saat ini.

Baca Juga: Jadi Warisan Budaya, Asal Usul Keris Masih Menjadi Teka-Teki Hingga Punya Sekitar 28 Fungsi, Salah Satunya Sebagai Lambang Kesatrian

Salah satunya adalah Gerakan 30 September 1965 Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).

Gerakan 30 September 1965 Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) masih teringat jelas bagi sejumlah orang.

Terutama mereka yang memang bermukim di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.

Baca Juga: Disebut Jajanan yang Tak Islami, Kue Klepon Langsung Jadi Viral, Ini Sejarah dan Asal Usul Kue Tradisional yang Dikenal Sejak Tahun 1950-an

Lokasi tersebut tempat eksekusi, pembantaian dan saksi bisu kekejamanan PKI.

Sebanyak 7 jenderal atau dikenal dengan Pahlawan Revolusi meninggal dunia.

Ketujuh jenderal itu, di antaranya Jenderal TNI Ahmad Yani, Letnan Jenderal Anumerta Suprapto, Letnan Jenderal M.T. Haryono, Letnan Jenderal S Parman, Mayor Jenderal D.I. Panjaitan, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten Pierre Tendean.

Baca Juga: Kisah Pelecehan Seksual Terbesar dalam Sejarah Inggris yang Dilakukan Reynhard Sinaga Dilaporkan Akan Dibuat Sebuah Film

Yasin (70), menjadi satu diantara saksi mata keganasan PKI yang masih hidup hingga saat ini.

"Sebenarnya banyak yang lihat PKI dulu seperti apa," ujar Yasin kepada TribunJakarta.com, Senin (03/02).

"Tapi ya namanya sudah tua dan faktor usia banyak juga yang sudah meninggal."

Baca Juga: Rupiah Ikut Melemah Gara-Gara Singapura Resesi, Berikut Fakta Soal Pemerosotan Ekonomi Terburuk Sepanjang Sejarah di Negara Tetangga!

"Di sekitar Lubang Buaya sisa teman saya kecil aja bisa dihitung," sambung Yasin.

Menurut Yasin, ketika PKI mengeksekusi para jenderal, perhatian masyarakat sekitar sempat dialihkan.

Semuanya bentuk pengalihan terbilang sudah terencana.

Baca Juga: Sejarah Panjang Hagia Sophia yang Dibangun Pada Abad Ke-6, Pernah Jadi Gereja, Museum Warisan Dunia, hingga Masjid

Sebab, jauh sebelum tragedi tersebut, tepat di Lubang Buaya dibuatkan pagelaran kesenian dan layar tancap.

Yasin, saksi hidup G30S/PKI

Yasin, saksi hidup G30S/PKI

"Pada masa itu kan tonton dan pasukan berpakaian tentara menjadi hal wajar yang kita lihat."

"Cuma kita enggak tahu kalau di tempat yang sekarang jadi Monumen Pancasila Sakti itu markasnya PKI juga."

Baca Juga: Tak Berhenti Cetak Sejarah Baru, BLACKPINK Kembali Pecahkan 5 Rekor Dunia Setelah Rilis Lagu How You Like That

"Pokoknya yang saya ingat di lokasi itu ramai terus," sambungnya.

Adanya layar tancap dan pagelaran reog tiap malam hingga pagi tak menimbulkan kecurigaan sama sekali.

Sampai akhirnya terbongkar penemuan mayat 7 jenderal di dalam sebuah sumur.

Baca Juga: Pecah Rekor! BLACKPINK Buat Sejarah Sapu Bersih dan Rajai Posisi Pertama iTunes di Seluruh Dunia Setelah Rilis Lagu Barunya

"Nah dari situ baru sadar kalau pas waktu saya sama warga di sini nonton layar tancap dan reog."

"Itu di dalam tronton pasukan itu kemungkinan pada bawa mayat dan pahlawan."

"Soalnya ramai tuh tentara pakaian lengkap dan bawa senjata," ungkapnya.

Baca Juga: Jadi Simbol Kejayaan Belanda di Masa Kolonial, Kereta Emas dengan Gambar Orang Indonesia Jadi Budak Ini Heboh di Media Sosial, Ini Penjelasannya

Tak berselang lama terjadi penggeledahan besar-besaran.

Rumah orangtua Yasin pun tak luput dari pemeriksaan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), cikal bakal Kopassus.

"Mereka mencari tahu apakah kita bagian dari PKI atau bukan."

Baca Juga: Ternyata Makan Saudara Sendiri, Mulan Jameela Disebut Masih Miliki Hubungan Kerabat dengan Maia Estianty, Sosok dalam Buku Sejarah Ini Jadi Penghubungnya

"Habis rumah bapak saya, Namat diberantakin. Apa aja diperiksain. Semua rumah diperiksa begitu," katanya.

Tepat di depan matanya, Yasin melihat banyak sekali orang berlarian.

"Pas lagi digeladah itu banyak tuh yang lari, kabur lah istilahnya. Mereka yang lari itu yang tergabung dalam PKI."

Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Pria Ini Tawaf Sendirian di Kabah, Ternyata Kejadian Viral Tersebut Sudah Ditafsirkan Ulama 20 Tahun Lalu, Begini Kisahnya!

"Mereka lari sudah pakai baju biasa. Jadi saat itu suasananya mencekam."

"Di satu sisi banyak orang berlarian depan saya, di sisi lain rumah saya ikut digeledah," jelasnya.

Yasin makin diselimuti ketakutan ketika para RPKAD menemukan banyak senjata disembunyikan di salah satu rumah temannya.

Baca Juga: Ngakunya Istri Perwira AU, Perempuan Ini Berhasil Kelabui 16 Ribu Orang dan Gelapkan Dana Rp 4,5 Triliun, Dapat Ganjaran Hukuman Penjara Terlama dalam Sejarah Dunia!

"Saya lihat sendiri di rumah teman saya jadi tempat penyimpanan senjata."

"Seingat saya dia itu kayak ketempatan aja, tapi enggak ngerti itu milik siapa".

"Dulu bajunya tentara juga, kalau kita enggak paham bedanya di mana, ya enggak tahu bedanya PKI sama RPKAD."

Baca Juga: Paskah 2020: Sejarah Penyaliban Yesus yang Dikenal sebagai Jumat Agung

"Akhirnya dia ditangkap kan tapi sudah dibebaskan. Orangnya tapi sudah meninggal," jelasnya.

Cuplikan adegan Film Pengkhianatan G30S/PKI

Cuplikan adegan Film Pengkhianatan G30S/PKI

Dijanjikan Hidup Enak

Sejumlah orang diceritakan Yasin sempat terhasut dan bergabung dalam PKI.

Hal ini lantaran ajakan PKI saat itu begitu memikat.

Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu! 7 Negara Ini Ternyata Pernah Ganti Nama Untuk Buang Sial, Begini Kisah Panjang di Baliknya

"Dulu tuh orang-orang hidupnya susah. Nah yang kehasut PKI itu karena iming-imingnya kuat."

"Jadi kita dijanjikan hidup enak," katanya.

Kehidupan yang enak dijelaskan Yasin seperti setiap hari disajikan makanan berupa daging.

Baca Juga: Dokter Boyke Menganalisis Reynhard Sinaga, Biseksual yang juga Tertarik pada Perempuan

Tak hanya daging, kebutuhan gizi 4 sehat 5 sempurna secara cuma-cuma ditanggung oleh para pemimpin PKI.

"Kalau iming-imingnya seperti itu, siapa yang enggak mau."

"Meskipun mereka enggak ngerti tapi kan tertarik sama makan yang terjamin," katanya.

Baca Juga: WNI Menjadi Pelaku Kasus Pemerkosaan Terbesar dalam Sejarah Hukum Inggris

Yasin berharap kejadian serupa tak terulang kembali.

Ia menginginkan kehidupan yang damai dan jauh dari kekejaman partai komunis. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul "Cerita Yasin, Saksi Hidup Kejamnya G30S/PKI, Perhatian Warga Dialihkan saat 7 Jenderal Dibantai"

Source :Tribun-Medan.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x