Follow Us

Rupiah Ikut Melemah Gara-Gara Singapura Resesi, Berikut Fakta Soal Pemerosotan Ekonomi Terburuk Sepanjang Sejarah di Negara Tetangga!

Rahma - Rabu, 15 Juli 2020 | 20:00
Rupiah Ikut Melemah Gara-Gara Singapura Resesi, Berikut Fakta Soal Pemerosotan Ekonomi Terburuk di Negara Tetangga!
KOMPAS.com/ ERICSSEN

Rupiah Ikut Melemah Gara-Gara Singapura Resesi, Berikut Fakta Soal Pemerosotan Ekonomi Terburuk di Negara Tetangga!

GridStar.ID - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot kembali melemah.

Mengutip data Bloomberg Selasa (14/07) rupiah ditutup pada level Rp 14.450 per dollar AS atau melemah 25 poin sebesar 0,17 persen dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.424 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah sore ini terdorong oleh sentimen memburuknya ekonomi Singapura sebagai penyumbang investasi terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Bak Kena Karmanya, Berkali-kali Klaim Kebudayaan Milik Indonesia, Rakyat Malaysia Kini Gigit Jari Miliknya Dicolong Negara Tetangga

Hari ini Singapura resmi mengalami resesi dengan ekonomi minus 41,2 persen pada kuartal II tahun 2020.

Negara pulau ini sebelumnya juga mengalami penurunan PDB sejak kuartal sebelumnya.

Penyebab utama resesi Singapura disebabkan penutupan yang cukup lama pada sejumlah sektor bisnis terutama perdagangan pasca-mewabahnya pandemi virus corona ( Covid-19).

Baca Juga: Habiskan Pengobatan Rp 3,5 Miliar di Singapura dengan Uang Negara, Novel Baswedan Diminta Sosok Ini Kembalikan Biayanya: Murni Kasus Pribadi Bukan Kasus Politik...

Kebijakan lockdown telah menimbulkan kerusakan pada ekonomi negara itu yang sangat bergantung dari perdagangan.

Melansir Kompas.com, berikut beberapa fakta terkait resesi ekonomi yang melanda Singapura:

1. Berdampak serius pada investasi ke Indonesia

Baca Juga: Kabar Buruk! Beberapa Hari Temukan Kasus Positif Covid-19 Lebih dari Seribu Orang, Indonesia Jadi Nomor Satu di ASEAN Setelah Lampaui Singapura dengan Kasus Mencapai 41 Ribu Orang Terkonfirmasi

Source : Bloomberg, kompas

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest