GridStar.ID - Kini Indonesia harus dihadapkan dengan tatanan kehidupan yang baru setelah pandemi virus corona terjadi.
Era new normal sudah ada di depan mata, berbagai kebijakan pun dilakukan untuk mengatasi penyebaran virus corona yang masih terjadi di tanah air.
Para orang tua juga mulai dihadapkan dengan tantangan baru dalam mengasuh anak-anak mereka dengan kondisi baru.
Baca Juga: Yuk, Bekali Diri dengan Informasi dan Inspirasi Seputar New Normal dari IndonesiaTerhubung.id!
Hal ini disampaikan oleh Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Lenny N Rosalin.
“Orang tua menghadapi beberapa tantangan baru seperti perubahan rutinitas yang signifikan, kesulitan interaksi, kesulitan psikososial dan ekonomi, manajemen emosi dan energi, ketidakpastian masa depan, serta adaptasi terhadap teknologi,” ujar Lenny dalam Webinar ‘Gembira Bersama Keluarga Melalui Komunikasi dan Pengasuhan Positif di Era New Normal’, (04/07).
Kerjasama yang baik antara orang tua dan anak pun harus dilakukan.
Melakukan diskusi dengan anak menjadi salah satu cara untuk agar orang tua bisa membangun relasi yang baik dengan anak.
Hal ini juga akan membuat suasana positif terbangun di dalam rumah.
Lenny juga memiliki tips agar orang tua bisa menjadi sahabat yang baik untuk anak.
“Orang tua dan seluruh anggota keluarga bertanggungjawab membangun iklim positif di rumah. Ada tips bagi orang tua agar bisa menjadi sahabat anak dengan melakukan 9 M.
Memberi pujian dan apresiasi, menjadi pendamping yang baik, menjadi pendengar yang baik, menghargai privasi anak, dan meyakinkan bahwa orang tua peduli.
Orang tua juga perlu memberi ruang gerak anak, meningkatkan rasa percaya diri anak serta menjadi inspirasi dan panutan bagi anak,” jelas Lenny.
Sejalan dengan hal itu, Ketua Kompartemen 7 Hubungan Nasional dan Internasional Pengurus Pusat Himpsi Anrilla EM Ningday menuturkan jika kebahagiaan keluarga di masa pandemi harus diupayakan.
Kesehatan mental keluarga juga menjadi salah satu fokus yang harus dipahami di masa pandemi ini.
“Yang harus dipelajari adalah mempertahankan kesehatan mental keluarga di masa pandemi Covid-19 untuk menyambut new normal.
Orang tua harus menyadari pola tumbuh kembang anak tidak sama satu dengan yang lain maka jaga dan bantu anak sehat mental. Sadari ketika membutuhkan, segera cari bantuan salah satunya melalui Layanan Sejiwa (Sehat Jiwa),” ujar Anrilla.
Tak hanya kesehatan mental anak, antara suami dan istri pun hal tersebut juga patut dipahami, karena tekanan dan konflik akan lebih mungkin terjadi di saat seperti ini.
“Konflik itu sering terjadi. Terutama banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi. Orang tua harus mengelola diri sendiri dulu, penyelesaiannya tentu melalui komunikasi.
Menghadapi hal baru pastinya banyak kericuhan di rumah, tetapi semuanya bisa diselesaikan dengan kasih sayang, komunikasi, dan terus belajar.
Walaupun keadaan sekarang serba sulit harus diingat gembira bersama keluarga menjadi hal yang utama untuk menghadapinya bersama," ujar Mona Ratuliu, artis dan penulis Parenthink.
Tak hanya berpengaruh dengan keluarga, iklim yang positif ini pun akan berpengaruh pada seseorang yang bekerja dan akan mempengaruhi produktivitasnya.
“Jika kebutuhan keluarga terpenuhi, karyawan bisa fokus dalam bekerja sehingga kinerja dapat ditingkatkan. Jika tidak diperhatikan kebutuhan keluarga karyawan, karyawan tidak akan dapat bekerja dengan baik dan membuat kinerja perusahaan juga menjadi buruk,” kata Direktur PT Kaltim Nitrate Indonesia Mei Suryawan.
Melihat bahwa kondisi ini harus disikapi dengan baik, PT.Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) sebagai salah satu anggota Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) di Kota Bontang-Kalimantan Timur, berkomitmen untuk meningkatkan kepedulian terhadap topik-topik keluarga.
Salah satunya dengan menyelenggarakan webinar guna mempersiapkan pengetahuan dan wawasan para pekerjanya terkait pengasuhan anak berbasis hak anak di era tatanan hidup baru. (*)