GridStar.ID-Kementerian Pendidikan telah mengimbau agar segala bentuk kegiatan belajar-mengajar diselenggarakan secara daring.
Selain itu akibat pandemi virus corona (covid-19) Menteri Pendidikan Nadiem Makarim resmi untuk meniadakan Ujian Nasional (UN) pada tahun ini.
Namun, hal itu bukan serta merta menjadikan para siswa langsung diluluskan oleh sekolah begitu saja.
Mengutip dari Nakita.id, pemerintah memilih opsi untuk siswa melakukan Ujian Sekolah Berstandar Nasional atau USBN.
USBN tersebut pun dilakukan secara online sehingga para siswa tidak diharuskan kehadiran fisik di sekolah.
Saat ini kelulusan di jenjang Sekolah Menengah Atas atau SMA 2020 sudah diumumkan.
Pastinya kegiatan corat-coret seragam setelah dinyatakan lulus sudah menjadi hal yang umum terjadi.
Umumnya para siswa akan berkumpul di suatu tempat dan mencoret seragam serta saling memberikan tanda tangan di seragam rekannya.
Tentunya hal itu bukanlah aksi yang patut di contoh terlebih sudah kerap terjadi pengamanan yang dilakukan pada siswa yang melakukan corat-coret seragam.
Namun, di tengah pandemi ini rupanya tak mengurungkan niatan para siswa melakukannya.
Belum lama ini viral sebuah foto para siswa SMA yang melakukan corat-coret di sebuah lapangan bertanah merah.
Rupanya aksi tersebut sampai mendapatkan perhatian dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Melalui akun Twitter resmi Inspektorat Jendral Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia @Itjen_Kemendikbud, aksi tersebut dijadikan sorotan.
Akun @itjen_Kemendikbud diketahui menjawab salah satu tweet warganet @inxekyur yang mengunggah aksi corat-coret tersebut.
Itjen Kemendikbud meminta warganet untuk menginformasikan nama sekolah dari siswa tersebut.
Pasalnya akan dilakukan tindakan lanjutan melalui dinas pendidikan setempat.
"Jika ada informasi nama sekolah ya kak, agar kami koordinasikan melalui dinas pendidikan setempat. Salam," tulis Itjen Kemendikbud.
Rupanya tak selang lama dari aksi tersebut viral hingga menjadi sorotan Kemendikbud, salah seorang siswa yang melakukan aksi tersebut mengunggah permohonan maaf.
Permohonan maafnya tersebut kemudian menjadi viral kembali.
Dalam unggahan permohonan maaf tersebut, para siswa yang melakukan aksi tersebut kembali berkumpul.
Salah seorang murid perempuan menggunakan jilbab cokelat mewakili siswa lainnya untuk meminta maaf.
Melalui penuturannya ia mengakui tindakan yang dilakukan merupakan hal yang salah.
"Pihak sekolah tidak membenarkan hal itu tapi diri kami sendiri yang telah membuat hal itu menjadi salah," ujar salah seorang siswa yang diunggah akun @lambe_turah.
Ia juga meminta maaf kepada pihak yang dirugikan akan aksinya tersebut.
"Kami mohon maaf kepada semua pihak yang telah dirugikan buat netizen buat pihak sekolah buat dinas pendidikan kami mohon maaf," ujarnya. (*)