GridStar.ID - Puasa merupakan ibadah yang wajib dilakukan setiap umat muslim di seluruh dunia.
Saat berpuasa seseorang tidak diperbolehkan makan dan minum mulai dari waktu fajar hingga waktu matahari terbenam.
Selain sebagai ibadah, ternyata puasa juga memiliki manfaat untuk kesehatan menurut sains.
Puasa sudah terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, dari penurunan berat badan bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih, hingga efek pada fungsi otak yang lebih baik.
Melansir Healthline, Sabtu (02/05), berikut ini delapan manfaat puasa didukung oleh ilmu pengetahuan atau sains.
1. Puasa mengurangi resistensi insulin
Ada beberapa penelitian yang telah menemukan manfaat puasa dalam meningkatkan kontrol gula darah.
Puasa dianggap sangat berguna bagi mereka yang berisiko diabetes.
Faktanya, salah satu penelitian yang dilakukan terhadap 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan puasa intermiten jangka pendek yang dilakukan secara signifikan dapat menurunkan kadar gula darah.
Penelitian itu telah diterbitkan dalam jurnal US National Library of Medicine National Institutes of Health (NCBI).
Sementara dalam ulasan lainnya, menemukan puasa intermiten dan puasa alternatif sama efektifnya dengan pembatasan asupan kalori dalam mengurangi resistensi insulin.
Mengurangi resistensi insulin saat puasa dapat meningkatkan sensivitas tubuh terhadap insulin, sehingga memungkinkan untuk memindahkan glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh dengan lebih efisien.
2. Puasa membantu melawan infeksi
Penelitian menunjukkan puasa dapat membantu mengurangi tingkat peradangan yang mungkin terlibat dalam perkembangan penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan rheumatoid arthritis.
Studi kecil menemukan efek penurunan inflamasi, ketika orang berpuasa selama 12 jam sehari selama satu bulan.
Manfaatnya dapat berguna dalam mengobati kondisi peradangan, seperti multiple sclerosis.
3. Meningkatkan kesehatan jantung
Penyakit jantung dianggap sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Mengubah pola makan dan gaya hidup menjadi cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Salah satu penelitian mengungkapkan, puasa delapan minggu secara bergantian dapat mengurangi kadar kolesterol jahat dan trigliserida jahat masing-masing sebesar 25 persen dan 32 persen.
Berpuasa dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner yang lebih rendah dan dapat membantu menurunkan tekanan darah, trigliserida, dan kadar kolesterol.
4. Puasa mencegah gangguan sel saraf
Meskipun penelitian sebagian besar dilakukan pada hewan, tetapi dalam beberapa studi menemukan efek puasa yang kuat untuk kesehatan otak.
Penelitian pada hewan dilaporkan bahwa puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan pembentukan sel-sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif.
Penelitian pada hewan menunjukkan puasa dapat meningkatkan fungsi otak, meningkatkan sintesis sel saraf, dan melindungi terhadap kondisi neurodegeneratif, seperti penyakit alzheimer dan parkinson.
5. Meningkatkan metabolisme tubuh
Dengan membatasi asupan kalori, puasa dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
Beberapa penelitian juga menemukan puasa jangka pendek dapat meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin, yang dapat meningkatkan penurunan berat badan.
Bahkan, satu ulasan menunjukkan, puasa sepanjang hari dapat mengurangi berat badan hingga 9 persen dan secara signifikan mengurangi lemak tubuh selama 12-24 minggu.
6. Puasa tingkatkan sekresi hormon pertumbuhan
Banyak aspek kesehatan yang diperoleh dari berpuasa.
Salah satunya bermanfaat bagi hormon pertumbuhan manusia (HGH) yang merupakan sejenis hormon protein penting bagi aspek kesehatan manusia.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa hormon kunci ini terlibat dalam pertumbuhan, metabolisme, penurunan berat badan, dan kekuatan otot.
7. Sebagai anti-aging dan perpanjang umur
Beberapa penelitian pada hewan telah menemukan hasil yang menjanjikan tentang potensi memperpanjang usia dari efek puasa.
Dalam sebuah penelitian, tikus yang berpuasa setiap hari mengalami tingkat penuaan yang tertunda dan usia hidup 83 persen lebih lama dari tikus yang tidak berpuasa.
Namun, penelitian saat ini masih terbatas pada penelitian pada hewan dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana puasa dapat berdampak pada umur panjang dan penuaan pada manusia.
8. Puasa dapat mencegah kanker
Penelitian pada hewan menunjukkan puasa dapat bermanfaat untuk pengobatan dan pencegahan kanker.
Sebuah studi pada tikus menemukan, puasa bergantian membantu menghambat pembentukan tumor.
Selain itu, dalam penelitian lain menunjukkan, mengekspos sel kanker pada beberapa siklus puasa sama efektifnya dengan kemoterapi dalam menunda pertumbuhan tumor dan meningkatkan efektivitas obat kemoterapi pada pembentukan kanker. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulIbadah Wajib Umat Islam, Ini 8 Manfaat Puasa Menurut Sains