Penelitian itu telah diterbitkan dalam jurnal US National Library of Medicine National Institutes of Health (NCBI).
Sementara dalam ulasan lainnya, menemukan puasa intermiten dan puasa alternatif sama efektifnya dengan pembatasan asupan kalori dalam mengurangi resistensi insulin.
Mengurangi resistensi insulin saat puasa dapat meningkatkan sensivitas tubuh terhadap insulin, sehingga memungkinkan untuk memindahkan glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh dengan lebih efisien.
2. Puasa membantu melawan infeksi
Penelitian menunjukkan puasa dapat membantu mengurangi tingkat peradangan yang mungkin terlibat dalam perkembangan penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan rheumatoid arthritis.
Studi kecil menemukan efek penurunan inflamasi, ketika orang berpuasa selama 12 jam sehari selama satu bulan.
Manfaatnya dapat berguna dalam mengobati kondisi peradangan, seperti multiple sclerosis.
3. Meningkatkan kesehatan jantung
Penyakit jantung dianggap sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Mengubah pola makan dan gaya hidup menjadi cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.