Follow Us

Pemerintah Brazil Putuskan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac Dihentikan, Ada Apa?

Tiur Kartikawati Renata Sari - Rabu, 11 November 2020 | 17:02
Brazil hentikan sementara uji klinis vaksin covid-19 buatan Sinovac
iStock

Brazil hentikan sementara uji klinis vaksin covid-19 buatan Sinovac

GridStar.ID - Pemerintah Brazil menghentikan uji klinis vaksin covid-19 lantaran kejadian buruk dan serius.

Menurut Badan Pengasawan Kesehatan Nasional Brazil (Anvisa) kandidat vaksin Covid-19 CoronaVac memberikan dampak tertentu pada relawan.

Hal penting ini disampaikan Anvisa lewat laman resminya pada Senin (9/11/2020) malam.

Baca Juga: Tak Mau Kalah, Israel Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Manusia Perdana Menteri: Kami Bakal Bebas dari Pandemi!

Mengutip AP, Selasa (10/11/2020), vaksin CoronaVac ini diketahui merupakan vaksin buatan Sinovac, China, meski demikian kebanyak vaksin yang diuji coba Brazil ternyata dibuat oleh Butantan Institute.

CoronaVac telah memunculkan kontroversi di Brasil, sebab, Presiden Brasil Jair Bolsonaro sebelumnya telah meragukan efektivitas dari kandidat vaksin ini.

Keraguannya ini memicu kebingungan, terutama saat Bolsonaro mengungkapkan penolakannya secara terbuka bulan lalu seperti dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Agar Terbebas dari Pandemi, Benarkah Indonesia Butuh 340 Juta Dosis Vaksin Covid-19?

Ia mengatakan warga Brasil tidak akan menjadi kelinci percobaan.

Pernyataan ini muncul setelah berita Menteri Kesehatan Brasil Eduardo Pazuello menyetujui pembelian CoronaVac yang diproduksi secara lokal oleh Butantan.

Alasan penghentian pengujian

Dalam pernyataannya, Anvisa mengatakan kejadian yang menjadi pemicu penangguhan uji coba tersebut terjadi pada 29 Oktober.

Baca Juga: Kabar Baik, 11 Vaksin Ini Sudah Capai Fase Uji Coba Ketiga, Mana Saja yang Siap Diproduksi Massal?

Akan tetapi, pihaknya tidak menjelaskan peristiwa apa yang sebenarnya terjadi.

"Dengan penghentian penelitian ini, tidak ada relawan baru yang dapat divaksinasi," tulis Anvisa dalam pernyataannya.

Sebagai informasi, penghentian sementara dalam pengujian obat dan vaksin adalah hal yang umum.

Baca Juga: Distribusikan Banyak Vaksin Covid-19, Erick Thohir Sebut Bio Farma Sudah Diakui sebagai Perusahaan Global

Melakukan jeda pada studi memungkinkan peneliti untuk menyelidiki apakah suatu kondisi yang muncul merupakan efek samping dari obat atau vaksin.

Pengujian CoronaVac

Perlu diketahui, CoronaVac tengah diuji di tujuh negara bagian Brasil, ditambah distrik federal tempat ibu kota Brasilia berada.

Menyusul kontroversi tentang kandidat vaksin ini bulan lalu, Anvisa mengizinkan dilakukannya impor dari China sebanyak 6 juta dosis.

Baca Juga: Tak Perlu Rebutan, Pemerintah Sudah Susun Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 yang Disebut Bakal Siap Guna pada November 2020

Namun, kandidat vaksin potensial tersebut tidak dapat diberikan kepada warga Brasil karena belum disetujui secara lokal.

Pada hari Senin (9/11/2020), Sekretaris Kesehatan Negara Bagian Sao Pulo, Jean Gorinchteyn, mengatakan 120 dosis suntikan pertama CoronaVac akan tiba di bandara internasional Sao Paulo pada 20 November.

"Kami akan mengikuti protokol kesehatan dalam memberikan suntikan vaksin ini. Pemberian vaksin hanya akan dilakukan ke publik setelah otorisasi final dari kewenangan kesehatan Brasil," jelasnya.

Baca Juga: Kabar Gembira bagi Rakyat Indonesia, Dirut Bio Farma Ketok Palu Pastikan Harga Vaksin Covid-19 Tidak Memberatkan: Rp200 Ribu Saja!

Menurut dia, hampir seluruh relawan yang diberi dua dosis vaksin menghasilkan antibodi yang dianggap dapat melindungi orang dari virus.

Sao Paulo juga mengimpor bahan mentah untuk memproduksi 40 juta suntikan CoronaVac, yang akan mulai tiba pada 27 November.

Penolakan sebelumnya

Di awal bulan ini, tepatnya 1 November 2020, lebih dari 300 warga Brazil berkumpul di jalan raya utama Sao Paulo untuk melakukan aksi protes atas imunisasi wajib dan menguji vaksin potensial Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Angin Segar Bagi Tanah Air, PT Bio Farma Bakal Produksi Vaksin Covid-19 dengan Harga Rp 200 Ribu Saja

Protes ini muncul setelah Gubernur Negara Bagian Sao Paulo, João Doria, mendukung kewajiban vaksin begitu vaksin tersedia.

Pernyataan ini memicu ketegangan dengan Presiden Jair Bolsonaro yang menyebut imunisasi vaksin didasarkan sukarela.

Melansir The Guardian, 1 November 2020, di São Paulo, vaksin Sinovac berada dalam uji coba klinis fase ketiga.

Baca Juga: Waduh! Bayi dan Anak-anak Kemungkinan Tidak Akan Mendapatkan Vaksin Covid-19, Ada Apa?

Bulan lalu, Kementerian Kesehatan Federal Brasil mengumumkan akan membeli 46 juta dosis vaksin, bergantung pada persetujuan peraturan dalam kesepakatan yang didukung pemerintah negara bagian.

Namun, satu hari kemudian, Presiden Jair Bolsonaro mengatakan Brasil tidak akan membeli vaksin tersebut. (*)

Source : kompas

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest