Rasa kesal juga dirasakannya kala melihat orang abai dengan protokol kesehatan. Demi mengobati kejenuhan, warga nekat jalan-jalan keluar.
“Mungkin ada beberapa masyarakat yang mikir kalau belum kena Covid-19 di internal keluarga ya belum percaya. Kedua informasi yang simpang siur juga berbahaya,” jelas dia.
Dahulu sempat tersiar kabar bahwa Covid-19 bisa sembuh sendiri jika istirahat total. Memang untuk beberapa kasus hal itu benar adanya.
Namun, jangan sampai alasan tersebut jadi memperingan langkah kaki warga untuk keluar rumah. Penyebaran informasi bahaya Covid-19 juga harus seimbang.
Dia paham betul beberapa kebijakan pemerintah seperti membuka kembali bioskop dan pusat perbelanjaan memicu masyarakat untuk bepergian.
Namun, alangkah baiknya, kata Disa, informasi tentang bahaya Covid-19 dan pola penyebarannya juga harus diberitakan dengan maksimal.
“Jangan memberikan pemberitaan yang maunya senang-senang saja. Itukan jadinya memberikan harapan palsu kalau ‘ini loh, mal sudah dibuka , semua sudah dibuka’. Silahkan dibuka tapi tolong diedukasi kalau sudah dibuka belum berarti sudah aman,” terang dia.
Dia harap masyarakat sadar bahwa sebenarnya ujung tombak melawan Covid-19 ini bukan tenaga kesehatan lagi.
Namun, ujung tombak kini berada di pundak masing-masing warga.