GridStar.ID - Lebih dari setengah tahun sudah dunia dilanda pandemi virus corona.
Virus diketahui telah menginfeksi lebih dari 10 juta orang di dunia bahkan setengah juta di antaranya meninggal dunia.
Berbagai negara pun dibuat kalang kabut untuk mengatasi pandemi ini, dan ini menjadi beban berat untuk para menteri kesehatan di seluruh dunia.
Bahkan ada beberapa menteri kesehatan dari 7 negara ini memilih mundur dan sampai dipecat karena tak mampu mengatasi pandemi virus corona.
Berikut ini adalah 7 negara yang menteri kesehatannya mundur selama 6 bulan pandemi corona di dunia.
1. Belanda - Bruno Bruins
Menteri Kesehatan Belanda Bruno Bruins mengundurkan diri dari posisinya setelah ambruk saat debat soal penanganan krisis pandemi oleh pemerintah di parlemen dan menyatakan dirinya lelah dan perlu beristirahat di rumah semalam.
Selama ini, ia menjadi pihak yang bertanggung jawab atas pandemi dan krisis yang diakibatkan oleh Covid-19 di negaranya.
Mengutip Dutch News, 19 Maret 2020, pengumuman resmi dari Pemerintah Belanda tidak menyebutkan alasan pasti soal pengunduran diri sang Menkes.
Hal ini mengagetkan, karena tidak ada yang menduga Bruins akan lepas dari jabatannya dalam waktu secepat itu.
2. Rumania - Victor Costache
Di urutan kedua menteri kesehatan yang melepaskan jabatannya di masa pandemi adalah Menteri Kesehatan Rumania, Victor Costache.
Melansir Balkan Eu, 26 Maret 2020, Costache disebut mengundurkan diri dari jabatannya untuk rencananya melakukan tes massal Covid-19 pada warga Bukares.
Rencananya itu dicanangkan tanpa terlebih dahulu melihat kondisi ketersediaan alat-alat juga logistik yang diperlukan.
Pengumuman itu ia sampaikan melalui sejumlah saluran televisi.
Ia bahkan menyampaikan pada sang Perdana Menteri untuk menyerahkan posisinya kepada sang wakil menteri.
Setelah menyatakan hal itu, ia pun diminta segera mengundurkan dirim dan meminta maaf kepada publik.
3. Selandia Baru - David Clark
David Clark yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan Selandia Baru akhirnya harus turun dari posisinya akibat diketahui melanggar aturan penguncian wilayah yang seharusnya ditaati semua pihak.
Ia mengunjungi sebuah pantai yang berjarak 20 km dari rumahnya di akhir pekan pertama masa kuncian.
Hal itu merupakan satu pelanggaran yang semestinya tidak dicontohkan oleh seorang pejabat negara.
Clark mendatangi pantai untuk mengantar keluarganya, dikutip dari The Guardian, 7 April 2020.
Di lain kesempatan, ia juga terpergok tengah mengayuh sebuah sepeda gunung di area yang berjarak 2 km dari rumahnya. Untuk itulah ia dipecat atau diturunkan.
Atas hal yang ia perbuat, Clark meminta maaf dan mengakuinya sebagai tindakan yang buruk di saat ia dan jajarannya meminta masyarakat untuk tinggal dan olahraga dari dalam rumah.
4. Ekuador - Catalina Andramuno
Menteri Kesehatan Ekuador, Catalina Andramuno mengundurkan diri dari posisinya beberapa jam setelah pemerintah mengumumkan jumlah kasus infeksi Covid-19 di negaranya mencapai angka 500 kasus.
Dalam artikel Reuters, 22 Maret 2020 tidak disebutkan apa alasan pasti dari keputusan ini, namun tak lama dari itu pemerintah menunjuk sosok baru untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Andramuno.
Namun sebelumnya, terdapat keluhan yang disampaikan para tenaga medis akan minimnya alat perlindungan diri yang tersedia bagi mereka untuk bertugas merawat pasien Covid-19.
5. Kirgistan - Kosmosbek Cholponbaev
Selanjutnya adalah Menteri Kesehatan Kirgistan Kosmosbek Cholponbaev yang turun dari jabatannya sebagai menteri kesehatan.
Sebagaimana diberitakan 24KG, 1 April 2020, ia melepas jabatannya itu bukan mengundurkan diri, tapi karena dipecat atau diberhentikan.
Pemberhentian ini disetujui oleh Presiden Sooronbai Jeenbekotv dengan ditandatanganinya dekrit presiden.
Pemberhentian ini ditandatangani setelah sebelumnya kementerian yang dipimpin Cholponbaev dikritik hebat akibat dianggap tidak mampu menangani wabah Covid-19 yang ada di Kirgistan.
6. Brasil - Luiz Mandetta dan Nelson Teich
Sepanjang pandemi Covid-19 berlangsung, 2 orang berbeda yang mengisi jabatan Menteri Kesehatan Brasil mengundurkan diri dari posisinya.
Dikutip dari CNBC, 15 Mei 2020, keduanya adalah Nelson Teich dan Luiz Mandetta.
Alasan Teich dan Mandetta mundur dari posisi tinggi di pemerintahan itu sama, karena tidak sependapat dengan kebijakan yang diambil sang presiden, Jair Bolsonaro, terkait penanganan Covid-19 di negaranya.
Pertama yang mengundurkan diri adalah Luiz Mandetta, ia mundur akibat tidak setuju dengan keputusan Bolsonaro yang memperluas penggunaan hidroklorokuin juga pendapat sang presiden yang tidak mau menerapkan karantina dan berbagai upaya lain untuk menekan penyebaran wabah.
Setelah ia mundur, maka posisinya digantikan oleh Nelson Teich.
Namun kurang dari sebulan menjabat, Teich mengikuti jejak seniornya untuk meninggalkan posisi Menkes Brasil.
Bolsonaro tidak mengindahkan saran yang diberikan Teich untuk tidak menggunakan hidroklorokuin secara luas.
Presiden justru terus mendorong penggunaan jenis obat ini. Teich juga tidak satu jalan dengan presiden yang kembali membuka perekonomian negara di saat Brasil masih menjadi hotspot Covid-19 di dunia.
Bolsonaro mengizinkan pusat kebugaran, salon kecantikan dan potong rambut untuk beroperasi.
7. Chili - Jaime Manalich
Terakhir adalah Menteri Kesehatan Chili Jaime Manalich yang mengundurkan diri dari jajaran pemerintahan pusat negara itu.
Alasan ia mengundurkan diri karena usulannya untuk memberlakukan penguncian wilayah secara terbatas atau dinamis, namun ternyata hal itu tidak berjalan efektif dan justru menimbulkan banyak kasus fatal covid-19 di Chili.
Mengutip Bloomberg, 14 Juni 2020, pemerintah ketika itu akhirnya memberlakukan kuncian penuh untuk semua kota-kota besar yang menjadi pusat wabah.
Sebelumnya, Manalich juga mendukung proposal gagal soal diberikannya kartu kekebalan bagi pasien yang telah sembuh dari infeksi virus corona. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul7 Negara yang Ganti Menteri Kesehatan Selama Pandemi Covid-19