Terlebih saat ini gelombang PHK sedang terjadi untuk tenaga kerja lokal dan berbagai pihak sedang berjuang untuk melawan pandemi Covid-19.
Disetujui pemerintah pusat
Gubernur Sultra Ali Mazi saat dikonfirmasi membenarkan rencana kedatangan 500 TKA asal China tersebut.
Bahkan, ia mengaku pemerintah pusat telah menyetujui kedatangan TKA asal China itu untuk bekerja di salah satu pabrik smelter yang ada di Sultra.
Kedatangan TKA itu juga dikabarkan akan tiba secara bertahap mulai pekan ini.
Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan Aris Wahyudi menjelaskan, kedatangan 500 TKA asal China itu dipastikan tidak dalam waktu dekat.
Alasannya, Indonesia masih menerapkan status pembatasan transportasi berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020.
"Itu masih jauh dari kedatangan. Bukan berarti hari ini kita teken, terus besok mereka tiba. Prosedurnya masih panjang karena mereka masih harus visa, imigrasi, Kemenkum HAM, ke kedutaan," ujar Aris dihubungi Kompas.com, Kamis (30/04).
"Jadi tidak dalam waktu dekat ini, bisa Juni, Juli. Kayaknya dari perusahaan memandang di-suspend," ujarnya.
Gubernur menolak