GridStar.ID-Virus corona atau yang juga dikenal sebagai Covid-19 saat ini menjadi momok yang mengerikan bagi dunia.
Virus yang digadang-gadang berawal dari pasar hewan liar di Kota Wuhan, China ini tercatat telah menginfeksi lebih 200 negara di berbagai belahan dunia.
Tercatat lebih dari 2 juta kasus terkonfirmasi positif covid-19.
Sedangkan angka kematian mencapai 190.871.
Termasuk di tanah air kita, Indonesia yang semakin hari terus mengalami jumlah peningkatan kasus.
Seperti yang dilansir dari situs covid19.go.id, tercatat 8882 kasus positif virus corona terkonfirmasi.
Mengutip dari Tribun News, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menjelaskan jumlah pasien yang sembuh mencapai 1.002 orang.
Dijelaskan, pemerintah terus melakukan pelacakan terhadap kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) yang masih berada di tengah masyarakat.
Hingga kemarin, lebih dari 64 ribu spesimen telah diperiksa.
Yurianto menyebut pemeriksaan spesimen tersebut menggunakan metode real time polymerase chain reaction (PCR).
"64.054 spesimen sudah kami periksa dengan pemeriksaan realtime PCR, dari 50.563 pasien," ujar Yurianto
Ia menyebutkan dari 50.563 orang yang diperiksa 8 ribu di antaranya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Dari hasil tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 8.211 orang. Total ODP yang dilakukan pemantauan di Indonesia sebanyak 197.951 orang," ungkapnya.
Melalui video conference kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mendengar hasil penelitian di Amerika Serikat bahwa tingkat kelembaban udara, suhu udara, dan sinar matahari berpengaruh terhadap kematian virus Corona.
"Tadi pagi saya mendengar penyataan dari pejabat departemen of Homeland Security dari pemerintah Amerika Serikat yang menyampaikan hasil penelitian bahwa suhu udara, sinar matahari dan tingkat kelembaban udara sangat mempengaruhi kecepatan kematian virus Corona di udara dan dipermukaan tidak berpori," katanya.
Berdasarkan penelitian tersebut, menurut Presiden semakin tinggi tingkat kelembaban dan semakin tingginya suhu akan memperpendek masa hidup virus tersebut di udara dan di permukaan tidak berpori.
Penelitian tersebut menurutnya merupakan kabar baik dan membahagiakan bagi Indonesia.
"Karena kita hidup di alam tropis, yang suhunya panas, udaranya lembab, dan kaya akan sinar matahari," katanya.
Dilansir dari laman Worldometers, secara global jumlah kematian sebanyak 191.189, sementara jumlah pasien yang sembuh sebanyak 751.408.
Sementara negara yang saat ini terdampak virus mematikan tersebut yakni sebanyak 215 negara.
Sedangkan untuk negara ASEAN, saat ini jumlah kasus positif covid-19 tertinggi yakni di Singapura sebanyak 11.155 dengan jumlah kematian sebanyak 12 jiwa, dan total yang sembuh yakni 924 orang.
Indonesia berada di peringkat kedua, sebanyak 7.775, sementara untuk total kematian Indonesia merupakan negara tertinggi sebanyak 647, dan yang sembuh 960.
Filipina memiliki kasus positif covid-19 sebanyak 7.192, meninggal 477 jiwa, dan sembuh 762 orang.
Malaysia memiliki kasus positif covid-19 sebanyak 5.691, meninggal 96 jiwa, dan sembuh 3.663 orang.Thailand memiliki kasus positif covid-19 sebanyak 2.854, meninggal 50 jiwa, dan sembuh 2.490 orang.
Vietnam memiliki kasus positif covid-19 sebanyak 268, kematian nol kasus, sementara yang sembuh 225 orang.
Myanmar memiliki kasus positif covid-19 sebanyak 139, meninggal 5 jiwa, sedangkan yang sembuh sebanyak 9 orang.
Brunei Darussalam memiliki kasus positif covid-19 sebanyak 138, kematian 1 kasus, sementara yang sembuh 119 orang.
Kamboja memiliki kasus positif covid-19 sebanyak 122, kematian nol kasus, pasien sembuh sebanyak 110.
Laos memiliki kasus positif covid-19 paling rendah di ASEAN yakni sebanyak 19, jumlah ketaian nol kasus, sedangkan yang sembuh 4 orang. (*)