Follow Us

Paskah 2020: Sejarah Penyaliban Yesus yang Dikenal sebagai Jumat Agung

Nadia Fairuz Ikbar - Jumat, 10 April 2020 | 06:30
Sejarah Penyaliban Yesus Kristus Kini Diperingati sebagai Jumat Agung
Kompas.com

Sejarah Penyaliban Yesus Kristus Kini Diperingati sebagai Jumat Agung

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, di masa Persia, hukuman penyaliban dilakukan dengan menggantung korban di pohon atau tiang.

Orang Romawi masih melakukan penyaliban di pohon dan tiang dari waktu ke waktu.

Baru kemudian, tiang palang digunakan seiring berkembangnya waktu.

Baca Juga: Ibadah Pelepasan untuk Glenn Fredly Sebelum Pemakaman Berlangsung Haru, Musisi Pengiring Tak Kuat Tahan Tangis hingga Umat Gereja Bernyanyi Bersama

Tiang yang umum digunakan berukuran 1,8 hingga 2,4 meter dengan berat sekitar 130 kg.

Sedangkan palang yang digunakan berukuran 1,5 hingga 1,8 meter dengan berat 57 kg.

Korban penyaliban dipaku atau diikat pada tiang palang tersebut.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkap Angka Mencengangkan! 35 Persen Jemaat Sebuah Gereja Bethel Bandung Positif Corona Setelah Lakukan Acara Ini Bersama

Namun sebelum itu, dalam hukum Romawi, seseorang yang dieksekusi dengan penyaliban akan mengalami hukum cambuk dulu kecuali perempuan, senator, atau tentara Romawi.

Pencambukannya sendiri adalah prosedur sangat brutal karena dilakukan dengan tongkat kayu atau cambuk pendek dengan tali kulit dan bola kecil tajam yang diikat diujungnya.

Korban semula ditelanjangi, diikat ke tiang palang (salib), dan kemudian dicambuk.

Baca Juga: Bisa Jadi Panutan! Begini Potret Sejumlah Negara Lakukan Social Distancing Demi Redam Corona, Mulai dari Lift Tak Bertatap Muka hingga Police Line di Antara Jemaat Gereja!

Source : Kompas.com, Tribun Jabar

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular