Menurut WHO, awalnya infeksi MVD pada manusia ini terjadi akibat adanya kontak yang terlalu lama dengan tambah yang dipenuhi dan dihuni oleh koloni kelelawar rousettus.
Selanjutanya, virus Marburg menular dari individu ke individu lainnya karena kontak langsung melalui kulit yang rusak dengan darah, sekresi, atau terkena cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi.
Di sisi lain, penularan yang melalui peralatan injeksi yang terkontaminasi seperti tusukan jarum dapat menimbulkan kondisi yang lebih parah.
Baca Juga: Harap Bersabar Ini Ujian, Menkes RI: Kita Hidup dengan Covid-19 5 Sampai 10 Tahun, Bisa Lebih Lama
Mulai dari gangguan pada tubuh hingga meningkatkan risiko kematian.
Gejala virus Marburg
Penyakit yang disebabkan oleh virus Marburg akan menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala yang parah, dan malaise.
Selain itu orang yang terinfeksi virus Marburg akan mengalmi nyeri otot.
Tak sampai situ saja, mereka pun akan mengalami diare yang parah bahkan bisa bertahan dalam beberapa minggu, sakit perut, kram, serta mual dan muntah.
Baca Juga: Jangan Sampai Nyesel Baru Tahu, Syarat Bikin dan Perpanjang SIM Perlu Sertifikat Vaksin Covid-19?
WHO juga mengungkap bahwa banyak juga pasien yang mengalami manifestasi perdarahan yang parah antara 5-7 hari.