Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Baru Viral Sekarang, Indomie Goreng di Jawa dan Luar Pulau Jawa Sudah Berbeda Sejak 10 Tahun Lalu, Ternyata Ini Alasannya

Hinggar - Minggu, 25 Juli 2021 | 10:02
ilustrasi mi instan
unsplash.com

ilustrasi mi instan

GridStar.ID - Beberapa waktu yang lalu viral perbedaan indomie goreng yang ada di Jawa dan luar pulau Jawa.

Netizen di media sosial Twitter sempat ramai membicarakan hal tersebut.

Awalnya, akun dengan nama @trialogy mengunggah foto yang menunjukkan perbedaan mi goreng di Jawa dan Sumatra, pada Rabu (21/07).

Baca Juga: 13 Tahun Menjadi Pilot, Pria Ini Harus Banting Stir Jadi Penjual Mi Ayam Usai Dirumahkan Karena Covid-19 Untuk Penuhi Kebutuhan Hidup

Perbedaan yang dimaksud bukan terletak pada mi, melainkan pada bumbu yang digunakan.

Mi goreng di Pulau Jawa menggunakan saus untuk menciptakan pedas pada sajian mi, sedangkan Indomie di luar Pulau Jawa memakai bubuk cabai.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (09/06/2020), Head of Corporate Public Relation Indofood, Novi Arlaida, membenarkan perbedaan bumbu Indomie di Jawa dan Sumatra.

Baca Juga: Pantas Buat Bambang Trihatmodjo Klepek-klepek, Ternyata Mayangsari Punya Rahasia Agar Suami Betah di Rumah

Novi mengatakan, perbedaan antara bumbu Indomie di Jawa dan luar Jawa sudah ada sejak 10 tahun lalu.

"Di pasar sudah ada lama sekali, sudah lebih dari 10 tahunan," ujar Novi.

Menurut Novi, perbedaan bumbu itu bertujuan untuk menyesuaikan selera masyarakat yang mengonsumsi Indomie di kedua wilayah tersebut.

Baca Juga: Demi Konten! Nekat Curi Boneka Pocong di Depan Pos Polisi Berakhir Ditangkap Petugas, Pelaku Kena Apes: Tidak Tahu Malah Begini

"Untuk di Jawa (produksi di Pulai Jawa) betul menggunakan saus cabai, untuk yang luar Jawa menggunakan bubuk cabai," kata Novi.

"Karena mereka (masyarakat di Pulau Jawa) lebih suka Indomie dengan saus cabai, tapi kalau mereka yang di luar Jawa lebih suka Indomie dengan bubuk cabai," imbuhnya.

Sementara itu, General Manager Marketing Noodle Division PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Julia Atman juga membenarkan mengenai adanya perbedaan bumbu Indomie di Jawa dan luar Jawa.

Baca Juga: Sampai Jadi Sorotan Media Asing, Yuni Shara Klarifikasi Soal Edukasi Seks Terhadap Anaknya: Rasanya Saya Masih Waras

"Indomie goreng memiliki 2 SKU (Stock Keeping Unit) yang disesuaikan dengan lidah masyarakat," ujar Julia.

Julia menjelaskan, sebelum meluncurkan produk, Tim Marketing Noodle melakukan serangkaian tes dan mendapatkan pandangan berbeda dari konsumen di beberapa daerah.

"Sebelum meluncurkan produk ke pasar, Tim Marketing Noodle melakukan tes dan mendapatkan insight yang berbeda dari masyarakat penggemar Indomie goreng di Indonesia dari beberapa daerah," terangnya.

Berdasarkan hasil tes dan pendapat konsumen, Indomie goreng disesuaikan dengan selera masyarakat lokal.

Baca Juga: Video Syur 20 Detik Viral, Begini Tanggapan Nathalie Holscher Soal Isu Perselingkuhannya dengan Panji Komara Heboh di Publik, Istri Sule: Semoga Jadi Penghapus Dosaku...

Dinobatkan sebagai mi terbaik

Indomie telah menjadi merek mi instan favorit berbagai lapisan masyarakat.

Bukan hanya digemari masyarakat Indonesia, tetapi juga dari negara-negara lain di dunia. Kenikmatan Indomie telah diakui banyak pihak.

Terbukti, Indomie dinobatkan sebagai ramen instan terbaik oleh media asal Amerika Serikat, L.A. Times.

Baca Juga: Jadi Omongan Orang, Andre Taulany Kena Tegur Anaknya Gegara Video Elus Punggung Ayu Ting Ting, Kenzy: Emang Benar Pah?

"Menempatkan Indomie sebagai juara sebenarnya curang, karena Indomie lebih tepat disebut sebagai mi instan daripada ramen," tulis food columnist L.A. Times, Lucas Kwan Peterson.

Sejarah Indomie Dilansir dari situs resmi Indomie melalui KOMPAS.com, saat pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia pada tahun 1969, banyak yang meragukan mi instan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pangan pokok.

Akan tetapi, karena harganya relatif terjangkau, mudah disajikan, dan tahan lama, Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mi instan di Indonesia.

Baca Juga: Bak Sesali Elus Pundak Ayu Ting Ting, Andre Taulany Ngaku Insyaf Setelah Kena Sindir Ayu Dewi, Raffi Ahmad Tertawakan Sang Komedian: Diomelin Ya?

Produk Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie kuah rasa kaldu ayam yang saat itu sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia.

Kemudian pada 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan signifikan dengan diluncurkannya varian Indomie kuah rasa kari ayam.

Puncaknya pada 1983, penjualan Indomie kembali melonjak setelah peluncuran varian Indomie Mi Goreng.

Baca Juga: Gegara Foto Bunga Edelweis Pemberian Suami, Lapak Aurel Hermansyah Banjir Komentar Pedas Netizen, Atta Halilintar Nggak Kaget: Apa Aja Viral!

Kini, produk Indomie telah merambah ke banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur Tengah, Afrika, dan China, dan negara-negara lainnya.

Indomie pertama kali dibuat oleh PT Sanmaru Food Manufacturing Co Ltd. Pada tahun 1984, perusahaan ini dibeli oleh PT Sarimi Asli Jaya yang memproduksi Sarimi.

Selanjutnya tahun 1990, PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang sebelumnya bernama PT Panganjaya Intikusuma mengakuisisi perusahaan tersebut sehingga Sarimi dan Indomie berada di bawah satu perusahaan.

Baca Juga: Sinetron Pertamanya Jadi Viral dan Tuai Kontroversi, Lea Ciarachel Mengaku Tahu Perannya Sebagai Zahra Telah Digantikan dari Berita

Keberadaan PT Indofood tidak bisa terlepas dari sosok Sudono Salim atau Liem Sioe Liong. Dilansir dari Kompas melalui KOMPAS.com, Minggu (20/12/1992), Salim Group menerapkan strategi bisnis yang terintegrasi.

Sedikitnya 90 persen pasar domestik mi instan saat itu dikuasai Salim Grup dengan produk Supermi, Sarimi, Super Cup, dan sebagainya. Bahkan omzet penjualannya mencapai hampir Rp1 triliun pada tahun 1990. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulPerbedaan Indomie Goreng di Jawa dan Luar Pulau Jawa

Source :Kompas.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x