"Komponen dari Rp 9,1 juta itu paling banyak di program kesehatan. Biaya prokes (protokol kesehatan) itu Rp 6,6 juta sendiri," ujar Anggito.
Ia menyampaikan, di sisi lain, ada kenaikan nilai tukar dollar yang berakibat pada penambahan biaya hotel dan katering.
Hal ini, kata Anggito, turut menyumbang kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah haji.
"Kemudian ada kurs Rp 1,4 juta kenaikan per orang. Kemudian biaya untuk hotel, katering, akomodasi itu ada kenaikan Rp 1 juta per orang jadi kami fokus di kurs dan biasa satuan," ucap dia.
Kendati begitu, lanjut Anggito, angka-angka kenaikan tersebut masih berupa perkiraan.
Sebab, kata dia, penyelenggaraan ibadah haji 2021 masih menunggu keputusan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Sementara itu, Komisi VIII DPR RI meminta biaya ibadah perjalanan haji tahun 2021 dikurangi.
Pasalnya, masyarakat tengah kesulitan dan ada keterbatasan saat pandemi Covid-19.
Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, John Kenedy Azis, mengatakan, biaya perjalanan haji saat pandemi Covid-19 justru bertambah karena harus menerapkan protokol kesehatan.