Mayat ABK yang meninggal di atas kapal itu lantas dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri
Sementara ABK lain menjalani pemeriksaan kesehatan dan rapid test.
Pengecekan ini dilakukan oleh gabungan tim dari Bidokes Polda Kepri, Lanal Batam dan KKP kelas I Batam yang dikepalai oleh Kabidokes Polda Kepri Kombes pol Muhammad Hariskesehatan.
Diduga korban perbudakan dan perdagangan manusia
Tim medis mengevakuasi jenazah ABK di dermaga Lanal Batam, Rabu (8/7/2020).
Kematian satu anak buah kapal ini diduga akibat menjadi korban perbudakan di atas kapal China tersebut.
Mengutip Kompas.com, korban Hasan Afriandi (HA) sebelumnya telah mencari cumi di perairan Argentina bersama 9 WNI lainnya di Kapal Lu Huang Yuan Yu 118.
Sedangkan di kapal Lu Huang Yuan Yu 117, terdapat 12 WNI lain yang bekerja sebagai ABK.
Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto mengatakan, total ada 22 WNI yang bekerja sebagai ABK di dua kapal China tersebut.