Follow Us

Lebih Mematikan dari Covid-19, Ganasnya Wabah Flu Spanyol 1918: Menginfeksi Sepertiga Penduduk Bumi dan Tewaskan 50 Juta Nyawa

Nadia Fairuz Ikbar - Kamis, 30 April 2020 | 22:30
Lebih Mematikan dari Covid-19, Ganasnya Wabah Flu Spanyol 1918: Menginfeksi Sepertiga Penduduk Bumi dan Tewaskan 50 Juta Nyawa
Kompas.com

Lebih Mematikan dari Covid-19, Ganasnya Wabah Flu Spanyol 1918: Menginfeksi Sepertiga Penduduk Bumi dan Tewaskan 50 Juta Nyawa

Kedokteran dan ilmu pengetahuan saat itu lebih banyak memiliki keterbatasan dibandingkan saat ini dalam mengatasi penyakit.

Baca Juga: Beribadah di Rumah Dianjurkan Demi Cegah Persebaran Wabah Virus Corona, Kini Masjid di Negara Ini Jadi Tempat Penyimpanan Jenazah Covid-19 Akibat Membludaknya Kasus Kematian

Para dokter mengetahui mikroorganisme sebagai penyebab flu Spanyol dan penyakit dapat ditransmisikan antar manusia, tetapi mereka masih memandang penyebabnya adalah bakteri, bukan virus.

Pengobatan yang tersedia juga terbatas. Antibiotik pertama dunia misalnya, baru ditemukan pada tahun 1928.

Vaksin flu pertama baru beredar untuk umum di tahun 1940-an.

Baca Juga: Lantaran Ulah Ngeyel Manusia, Denny Darko Ungkap Penerawangan Mengejutkannya Soal Gelombang 3 Wabah Covid-19, Ada Apa?

Sistem perawatan kesehatan universal belum ada. Bahkan di negara-negara kaya, sanitasi umum masih merupakan suatu kemewahan.

"Di negara-negara industri, sebagian besar dokter bekerja untuk diri mereka sendiri atau didanai oleh badan amal atau lembaga keagamaan, dan banyak orang tidak memiliki akses sama sekali," kata Laura Spinney, penulis sains dan penulis buku 'Pale Rider: The Spanish Flu of 1918 and How it Changed the World'.

Lebih muda dan lebih miskin

Flu Spanyol menyerang dalam cara yang belum pernah disaksikan sebelumnya terkait dengan wabah flu, misalnya jika dibandingkan dengan pandemi 1889-1890 yang membuat lebih satu juta orang meninggal di dunia.

Baca Juga: Tak Ada Lagi Kapal yang Berlalu-lalang Akibat Wabah Corona, Sekawanan Lumba-lumba Tampak Berenang Bebas di Selat Bosphorus Turki

Korban terparah pada kelompok umur 20 sampai 40 tahun. Pria juga lebih banyak yang menjadi korban.

Source : Tribun Manado

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular