Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Beribadah di Rumah Dianjurkan Demi Cegah Persebaran Wabah Virus Corona, Kini Masjid di Negara Ini Jadi Tempat Penyimpanan Jenazah Covid-19 Akibat Membludaknya Kasus Kematian

Yulia Susanti - Rabu, 29 April 2020 | 16:00
Beribadah di Rumah Digalakkan Demi Cegah Persebaran Wabah Virus Corona, Membludaknya Kasus Kematian Kini Masjid di Negara Ini Jadi Tempat Penyimpanan Jenazah Covid-19
Masjid Michigan Dane Hillard

Beribadah di Rumah Digalakkan Demi Cegah Persebaran Wabah Virus Corona, Membludaknya Kasus Kematian Kini Masjid di Negara Ini Jadi Tempat Penyimpanan Jenazah Covid-19

GridStar.ID - Wabah virus corona berdampak besar yang membuat sejumlah aktivitas tidak berjalan seperti biasa.Salah satunya, ibadah masjid bagi muslim di beberapa daerah.Tempat ibadah ini bahkan jadi berubah fungsi.

Baca Juga: Belum Ada Vaksin Khusus Corona, Ahli Dunia Kini Uji Obat Penyakit Sejuta Umat yang Disebut Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19, Apa Itu?Jadi tempat sementara stok makanan hingga penyimpanan mayat.Tempat umum menjadi sepi lantaran pemerintah menghimbau untuk physical distancing.Hal itu membuat beberapa tempat seperti masjid diubah menjadi tempat penanganan virus corona.

Baca Juga: Tak Ada Lagi Kapal yang Berlalu-lalang Akibat Wabah Corona, Sekawanan Lumba-lumba Tampak Berenang Bebas di Selat Bosphorus Turki

Melansir gridhot.id, sebuah masjid di Istanbul, Turki telah berubah menjadi bank makanan untuk membantu orang miskin selama pandemi virus corona."Setelah shalat ditangguhkan, saya memiliki ide untuk mengidupkan kembali masjid dengan mengizinkan orang kaya membantu orang-orang yang membutuhkan," kata Imam Masjid, Cakir (33), dilansir dari Euro News, Rabu (22/04).Rak yang biasanya disediakan untuk sepatu jemaah penuh dengan paket pasta, biskuit, dan botol minyak zaitun.

Baca Juga: Berjuang Selama 4 Tahun Demi Miliki Buah Hati hingga Akhirnya Melahrikan di Tengah Pandemi Corona, Ini Reaksi Lucu Suami Chacha Frederica Saat Tahu Istrinya Hamil, Dikira Prank!Cakir mengatakan, inisiatif itu terinspirasi oleh tradisi "sadaka tasi", sebuah batu berlubang di dalamnya yang berisi barang-barang amal untuk orang miskin.Sementara Masjid E Ghosia di kota industri Bolton, Inggris berubah menjadi rumah sakit dengan 55 tempat tidur untuk para pasien Covid-19.Itu terjadi ketika banyak tempat di seluruh Inggris diubah menjadi rumah sakit militer dan gelanggang es digunakan sebagai kamar mayat sementara.Baca Juga: Bak Firasat Baik Corona Segera Berakhir, Wirang Birawa Semakin Yakin Usai China Pulangkan Semua Pasien Corona dari Rumah Sakit: Serius Agar Juni Berakhir!

"Masjid ini memiliki aula besar, yang digunakan untuk pernikahan dan acara, yang hanya akan duduk di sana kosong," katanya kepada The National, Rabu (01/04)."Kami melakukan panggilan untuk sukarelawan dan mendapat respons yang hebat dengan lebih dari 60 orang yang menawarkan bantuan baik muda maupun tua.Dokter gigi lokal membantu menjalankan infeksi dan sisi kontrol," sambungnya.

Baca Juga: Pilu, 3 Perawat RSUD Bung Karno Solo Diusir Warga dari Kost Lantaran Takut Tertular Virus Corona hingga Bikin Direktur Rumah Sakit Buka Suara: Ketakutan Warga Itu Tidak Masuk Akal!Dewan Masjid Boloton pun mendukung inisiatif tersebut.Menurutnya, memanfaatkan masjid tersebut menjadi cara mereka untuk membantu semua orang."Kami berpikir bagaimana kami bisa memanfaatkan ini daripada hanya membiarkannya apa adanya, terutama pada saat kami benar-benar membutuhkan sesuatu seperti ini," katanya lagi.Baca Juga: Jeritan Hati Tri Novia yang Harus Telan Kenyataan Pahit Batal Nikah Lantaran Calon Suaminya Dokter Michael Wafat Gegara Terinfeksi Virus Corona: Bahkan di Hari Terakhir Kamu Pergi Membuatku Bangga...

Sementara itu, sebuah masjid di Birmingham menggunakan tempat parkirnya untuk menjadi tempat penyimpanan mayat sementara, setelah jumlah pasien meninggal mengalami peningkatan.Tempat parkir tersebut dapat memuat 150 jenazah dan telah dilengkapi dengan pendingin.Dilansir dari Express & Star, Selasa (21/04) relawan yang membantu penanganan di masjid itu mengatakan bahwa semua biaya sepenuhnya berasal dari keuangan masjid.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Virus Corona di Indonesia Diprediksi Mulai Berakhir Bulan Juni, Peneliti Singapura Ungkap Covid-19 Hilang 100 Persen dari Bumi pada Desember: Jangan Lengah Tetap Waspada Hal Ini!Setiap harinya, mereka bisa mengadakan empat hingga lima pemakaman setiap harinya.Selain pengalihfungsian masjid, sejumlah masjid lain juga mulai batasi aktivitas di tempat ibadah ini.Lalu, di tengah wabah Covid-19 Pakistan mencabut pembatasan shalat berjamaah di masjid, tetapi jamaah wajib menjaga jarak 2 meter.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Virus Corona di Indonesia Diprediksi Mulai Berakhir Bulan Juni, Peneliti Singapura Ungkap Covid-19 Hilang 100 Persen dari Bumi pada Desember: Jangan Lengah Tetap Waspada Hal Ini!

Pernyataan itu diumumkan pemerintah Pakistan pada Sabtu (18/04) jelang bulan Ramadan.Menurut pernyataan itu pengelola masjid juga diharuskan mendisinfeksi tempat secara teratur.Negara Muslim terpadat kedua di dunia ini memberlakukan pembatasan kurang dari sebulan yang lalu, dan sebelumnya hanya mengizinkan 3-5 orang di masjid untuk shalat.

Baca Juga: Semakin Banyak Pasien Corona Sembuh, Budi Karya Ikut Rapat Kabinet Besama Jokowi, Seperti Apa Kondisinya Setelah Sembuh dari Corona hingga Sebulan Terbaring Di Rumah Sakit?Peraturan baru ini diumumkan kurang dari seminggu sebelum bulan Ramadan, di mana jumlah jamaah biasanya meningkat.Keputusan untuk mencabut pembatasan tersebut diambil dalam pertemuan antara Presiden Pakistan Arif Alvi dan para pemuka agama."Masjid-masjid diberikan izin untuk melakukan tindakan pencegahan," tulis sebuah pernyataan setelah pertemuan itu. (*)

Source : GridHITS

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x