GridStar.ID - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan istrinya, Ny Hetty yang juga Ketua Umum Persatuan Istri Prajurit TNI AD (Persit) Kartika Chandra, tak kuasa menahan tangis.
Tangis Jenderal TNI Andika dan Ny Hetty pecah saat mendengar curahan hati tenaga medis lewat telekonference yang ditayangkan di Youtube TNI AD (15/04).
Melansir Warta Kota, KSAD Jenderal Andika yang berada di Mabes TNI AD menghubungi Mayor CKM Novianti dari Instalasi Gizi RSPAD, dan menanyakan kebutuhan apa yang tak tersedia dari donasi.
Novianti mengaku, banyak bantuan nasi boks dan susu, namun kebutuhan madu untuk tenaga medis masih kurang.
"Oke ya, jadi yang kurang madu, nanti kita kirimkan, lewat Persit, kita cari yang kualitas bagus," ujar Andika.
Petugas medis di ruang Suhardi 1 RSPAD, Elvi mengatakan sudah menerima madu bantuan dari TNI dan merasa madu bisa membantu imunitasnya.
Petugas medis di RSPAD lalu menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh atasannya.
"Ibu KSAD izin terimakasih perhatian tim medis yang bertugas di ruang isolasi tekanan negatif, ibu, kami merasa diperhatikan dengan atasan, kami sangat berterimakasih," katanya.
"saya yang terima kasih, terima kasih banyak," timpal Hetty sambil menitikan air mata.
Pun dengan Jenderal TNI Andika yang juga berkaca-kaca matanya.
"luar biasa perjuangan mba-mba, mas-mas, saya ingin memeluk," kata Hetty.
Menurut petugas medis, perlakuan atasannya ini memberi semangat lewat video konference sangat memberi motivasi mereka.
Pasalnya, sudah sejak bulan Januari mereka tak pulang untuk bertemu orang tua.
"ini sangat membantu, kebetulan anggota kami sudah hampir dari Januari tidak ketemu orang tua, dengan adanya perhatian dari ibu ini merupakan motivasi besar buat kami untuk melawan Covid-19," kata petugas medis sambil menangis.
Petugas lainnya juga berterima kasih telah diberikan tempat penginapan di dekat RSPAD Gatot Subroto.
"izin bu kami sudah lima bulan tidak pulang ibu, kami Alhamdulillah diberi penginapan di sekitar rumah sakit, terima kasih perhatiannya," kata petugas medis.
"kalau perlu apa-apa bilang saya yah," kata Hetty masih tetap menangis.
"terima kasih kami diberi kesempatan untuk tatap muka sebagai pengganti orang tua kami bu," kata petugas.
"gak ada apa-apanya, kapan aja silahkan," timpal Hetty.
Ia menegaskan, kiriman madu tersebut, tidak ada apa-apanya dibandingkan perjuangan para tenaga medis RSPAD melawan Covid-19.
"Salam sayang untuk semua di sana, Jangan sungkan, kalau butuh apa-apa bisa hubungi saya," tegas Hetty.
"Kami hanya berharap wabah ini cepat berlalu, bu," ujar petugas medis. (*)