GridStar.ID - Beredar video penolakan pemakaman perawat RSUP Dr. Kariadi yang meninggal karena positif Covid-19.Jenazah yang rencananya dimakamkan di TPU Siwarak, Siwakul, Kelurahan Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang ditolak warga dengan alasan takut tertular.Seorang Ketua RT 6 Dusun Sewakul secara langsung mengatakan menolak pemakaman jenazah karena mengakibatkan efek yang jauh.
Baca Juga: Angin Segar Bagi Rakyat Indonesia, Presiden Jokowi Bagikan Kabar Baik Bagi Para Pengangguran dan Masyarakat Kurang Mampu di Tengah Wabah Virus CoronaSontak, video tersebut viral hingga membuat netizen geram melihat aksi kejam itu.Ketua RT yang bernama Purbo tersebut bahkan dikirimi karangan bunga.Karangan bunga berisi tulisan-tulisan menohok dari para warga yang tidak setuju dengan kebijakannya.Baca Juga: Ahli Jantung Universitas Yale Beberkan Pasien Sembuh Covid-19 Derita Kerusakan 6 Organ Penting Ini Seumur Hidup: Corona Bukan Hanya Gangguan Pernapasan
Melansir Sajiansedap.grid.id, dilansir dari akun instagram @lambe_turah, banyak warga mengirimkan karangan bunga ke TPU Sirawak dan rumah Pak RT Turbo. Dalam captionnya, tertulis "Sedangkan karangan bunga yang menyatakan bela sungkawa atas matinya hati nurani masih terus membanjiri TPU dan juga rumah pak erte"Ya, karangan bunga yang dikirim dari berbagai daerah di Indonesia ini diberi tulisan-tulisan nan menohok.
Misalnya karangan bunga dari IPEGERI (Ikatan Perawat Gerontik Indonesia) ini. "Turut berduka cita atas matinya hati nurani dan rasa kemanusiaan masyarakat", tulisnya. Ada juga karangan bunga DPK RSMI Papua, yang bertuliskan "Turut berduka cita atas matinya hati nurani oknum sekitar TPU Sirawak Suwakul."
Baca Juga: Wabah Virus Corona Makin Serius, SBY Ciptakan Lagu Cahaya dalam Kegelapan, Sudjiwo Tedjo Langsung Beri Komentar, Singgung Kata Maaf dan Pancasila Karangan bunga juga datang dari seorang perawat di Jakarta. Tulisannya, "Turut berduka cita atas matinya hati nurani oknum tolak pemakaman perawat korban Covid 19"Bahkan, ada juga karangan bunga yang isi pesannya mengingatkan akan masa depan. Karangan bunga ini dikirimkan oleh DPD PPNI Wonogiri, "Menolak jenazah pasien covid 19, bisa saja jenazah seperti itu adalah dirimu di kemudian hari nanti." (*)