Follow Us

Miris! Keluarga Seorang Guru Ngaji Ini Harus Kuras Semua Tabungan Demi Bisa Makamkan Jenazah Kerabatnya yang Berstatus ODP Covid-19, Puluhan Juta Habis Tak Tersisa untuk Sewa Ambulans dan Bayar Petugas

Nadia Fairuz Ikbar - Jumat, 17 April 2020 | 10:00
Miris! Keluarga Seorang Guru Ngaji Ini Harus Kuras Semua Tabungan Demi Bisa Makamkan Jenazah sang Tante yang Berstatus ODP Covid-19, Puluhan Juta Raib Tak Tersisa untuk Sewa Ambulans dan Bayar Petugas
Kompas.com

Miris! Keluarga Seorang Guru Ngaji Ini Harus Kuras Semua Tabungan Demi Bisa Makamkan Jenazah sang Tante yang Berstatus ODP Covid-19, Puluhan Juta Raib Tak Tersisa untuk Sewa Ambulans dan Bayar Petugas

Daryanto menyebut dirinya menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan 112 mobil Ambulans milik Pemkot Tangerang.

"Makanya dari pada saya menunggu lama khawatir jenazah sudah bau, saya inisiatif sewa mobil Ambulans lain," ujar Daryanto kepada Warta Kota, Rabu (15/04).

Ia menggunakan jasa Tangerang Ambulans Service. Dan telah melakukan kesepakatan untuk melakukan pembayaran.

Baca Juga: Dobrak Keresahan Jadi Kekuatan Lewat Karya, COKELAT & FRIENDS Persembahkan Lagu BAGIMU NEGERI untuk Pejuang Tim Medis Covid-19 Indonesia: Yang Kita Butuhkan saat Ini Adalah Saling Menguatkan Sambil Saling Menghibur

"Bayar Rp. 15 juta. Itu layanannya selain ambulans ada juga peti mati dan dilengkapi alat pelindung diri (APD) sesuai prosedur pemakaman Covid-19," ucapnya.

Kwitansi bukti pembayaran sewa ambulans
Serambi News

Kwitansi bukti pembayaran sewa ambulans

Menurutnya keluarga pun merelakan uang tersebut. Dan segera memakamkan korban di tanah wakaf dekat kediamannya yakni Ciledug, Kota Tangerang.

"Beruntungnya uangnya enggak pinjam sana pinjam sini. Korban guru ngaji punya tabungan sekitar Rp. 8 juta. Sisanya anggota keluarga lain pada urunan," kata Daryanto.

Baca Juga: Harapan Baru untuk Tanah Air, Presiden Joko Widodo Bocorkan 6 Langkah Besar yang Diyakini Ampuh Sebagai Jalan Keluar Indonesia Memutus Rantai Persebaran Covid-19, Apa Itu?

Daryanto mengaku kecewa dengan Pemerintahan Kota Tangerang.

"Kecewa, dalam hal ini pemerintah tidak tanggap," ujar Daryanto warga asal Ciledug, Kota Tangerang itu kepada Warta Kota, Rabu (15/04).

Ia menjelaskan awalnya korban dilarikan ke RS Bakti Asih, Kota Tangerang. Kemudian pihak dokter menyatakan bahwa korban merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.

Source : Serambi News

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular