Kondisi ini menandakan bahwa virus yang bersirkulasi dalam sistem pendingin udara tanpa filter hanya akan bertahan paling lama selama dua jam, terutama karena tetesan aerosol cenderung mengendap pada permukaan lebih cepat dalam udara yang berpolusi.
Tetapi, studi NIH ini menemukan bahwa virus SARS-CoV-2 bertahan lebih lama di atas permukaan kardus, yakni bisa 24 jam dan bahkan 2-3 hari di permukaan plastik dan stainless steel.
Berdasarkan temuan tersebut, para ahli pun menduga virus bertahan lama di gagang pintu, meja dapur yang dilaminasi atau dilapisi plastik, dan permukaan keras lainnya.
Namun, para peneliti juga mendapati bahwa virus corona cenderung mati dalam waktu sekitar empat jam di permukaan tembaga.
3. Bisa dikalahkan dengan antibodi
Melansir The Guardian, Profesor Imunologi di University of Manchester, Sheena Cruickshank, menjelaskan ketika seseorang bersentuhan dengan kuman yang belum pernah dikenali tubuh sebelumnya, orang tersebut pada dasarnya memiliki berbagai penghalang untuk mencoba menghentikan kuman itu masuk ke tubuh.
Adapun contoh-contoh penghalang tersebut, yakni kulit, ingus, dan mikrobiome.
Sementara, di bawahnya, tubuh kita sebenarnya sudah dipenuhi oleh sel-sel epitel yang sangat sulit untuk dilalui oleh virus.
Mereka memproduksi antimikroba termasuk yang paling relevan dengan virus corona, yaitu senyawa antivirus yang cukup berlawanan.