Kemudian tersangka lainnya mengikuti dan memerkosa korban.
2. Korban trauma
Ayah korban yang berinisial MI bercerita, anaknya mengalami trauma pasca-pemerkosaan tersebut.
Meski tidak pernah bercerita kepada keluarganya, korban menunjukkan perubahan sikap.
Ia menjadi kerap marah, bahkan pernah pergi dari rumah selama empat hari.
Dilansir Tribun Medan, korban juga tak mau kembali ke sekolah.
"Kami pikir karena sekolah itu tidak enak makanya mau minta pindah. Tidak tahu kami dia diperlakukan seperti ini," kata MI.
3. Pesan ancaman pelaku di ponsel, kasus terkuak
Ayah korban mengatakan, pemerkosaan anaknya terbongkar berawal dari pesan yang dikirimkan pelaku pada korban.