Follow Us

FIFA Larang Menggunakan Gas Air Mata di Stadion, Ini Bahaya yang Dialami Seseorang Jika Terpapar

Hinggar - Senin, 03 Oktober 2022 | 11:01
Suasana di area Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya.
KOMPAS.com/Suci Rahayu

Suasana di area Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya.

  • Mata kemerahan, berair, dan terasa terbakar
  • Penglihatan kabur
  • Iritasi pada hidung dan mulut terasa yang menimbulkan sesasi terbakar
  • Sulit menelan
  • Mual dan muntah
  • Sulit bernafas
  • Batuk
  • Tritasi kulit dan ruam.
Selain paparan gas air mata pada tubuh, tabung yang digunakan untuk menembakkan zat ini juga dapat menyebabkan cedera karena sifatnya yang panas.

Akibatnya, bisa menyebabkan luka bakar.

Benturan tabung juga dapat mengakibatkan kerusakan pada wajah, mata, atau kepala.

Baca Juga: Hatinya Hancur dengan Tindakan Suami yang Memicu Kerusuhan di Amerika Serikat, Istri Derek Chauvin Ajukan Cerai, Memohon Tidak Diganggu Selama Masa Sulit Ini

Efek jangka panjang dan risiko kematian

Paparan gas air mata di dalam ruangan atau dalam jumlah besar dapat menimbulkan efek kesehatan yang serius, seperti:

  • Glaukoma
  • Kebutaan
  • Luka bakar kimia
  • Gagal napas.
Studi 2017 menunjukkan, efek gas air mata pada tubuh bisa menyebabkan cedera parah, cacat permanen, dan kematian.

Dari penelitian itu, tercatat dua kematian dari 5.910 orang.

Penyebab kematian itu karean gagal napas dan cederan fatal karena tabung gas air mata yang mengenai kepala. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bahaya Gas Air Mata dan Larangan FIFA soal Penggunaannya di Stadion

Source : Kompas.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular