BRI Sampaikan Belasungkawa Atas Tragedi yang Membuat Ratusan Suporter Menjadi Korban Meninggal di Stadion Kanjuruhan Malang

GridStar.ID - Tragedi kerusuhan suporter yang terjadi di Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (01/10) menyisakan duka mendalam bagi dunia sepakbola tanah air.

Banyak orang yang berduka atas kejadian tersebut, dan menyayangkan tragedi yang merenggut banyak nyawa itu terjadi.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI selaku sponsor utama kompetisi Liga 1 juga ikut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya ratusan orang dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut.

"Kami atas nama keluarga besar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengucapkan turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas tewasnya sejumlah supporter Arema FC dan anggota polisi dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang," kata Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto pada Minggu (02/10).

Ia berharap jika peristiwa ini menjadi pembelajaran dan bisa dievaluasi secara menyeluruh agar kejadian yang sama tak terulang kembali.

Aestika juga menyampaikan harapannya agar sepakbola di tanah air bias menjadi lebih baik dan sportif lagi di masa depan.

"Sebagai sponsor utama BRI Liga 1 kami berharap liga sepak bola kasta tertinggi tanah air ini dapat terselenggara dengan baik dengan menjunjung tinggi sportivitas dari semua pihak,

Dan kami berharap agar sepak bola dapat terus menjadi olahraga pemersatu bangsa," kata Aestika Oryza Gunarto.

Aestika Oryza Gunarto juga menyampaikan jika BRI sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, kami mengutuk keras segala bentuk kekerasan, khususnya dalam kegiatan pertandingan olah raga ataupun dalam kegiatan lainnya.

Berkaca dari peristiwa yang terjadi, diharapkan agar penerapan protokol keamanan, koordinasi dan komunikasi dan lainnya dapat dilakukan dengan lebih baik lagi, khususnya dalam penyelenggaraan kegiatan pertandingan olah raga sepak bola.

Baca Juga: Tragedi Kerusuhan Suporter yang Tewaskan 127 Orang di Stadion Kanjuruhan Malang, Ini Kronologinya

Sebagai informasi, kericuhan terjadi pasca pertandingan sepakbola antara Arema melawan Persebaya.

Suporter dilaporkan turun ke lapangan, dan tim keamanan mencoba menembakkan gas air mata.

Penumpukkan massa terjadi, hingga membuat 129 orang tewas karena terinjak-injak suporter lainnya yang menghindari gas air mata. (*)