GridStar.ID - Polusi yang terjadi di sekitar kita memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan.
Selama ini kita tak asing dengan polusi udara yang mencemari lingkungan yang berdampak buruk untuk kesehatan tubuh seseorang.
Selain polusi udara, polusi suara ternyata juga berdampak buruk bagi seseorang.
Tak hanya untuk kesehatan fisik, polusi suara juga bisa berdampak hingga pada kesehatan mental seseorang.
Polusi suara bisa membuat seseorang mengalami stres, gangguan tidur hingga kerusakan pendengaran.
Polusi suara disebabkan oleh penyebaran suara yang tidak diinginkan ke lingkungan.
Kita bahkan kerap kali menemukan polusi suara di sekitar kita, mulai dari aktivitas manusia hingga lalu lintas kendaraan.
Lalu apa saja yang menjadi sumber polusi udara?
Beberapa hal yang menjadi polusi suara adalah suara konstruksi, kendaraan bermotor, orang banyak, konser, hingga pesawat terbang.
Dampak polusi suara untuk kesehatan pun tak main-main.
Polusi suara juga bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Suara yang tidak diinginkan dapat memiliki berbagai efek kesehatan mental.
Otak selalu memantau suara untuk tanda-tanda bahaya, bahkan saat tidur.
Akibatnya, suara yang sering atau keras dapat memicu kecemasan atau stres.
Dengan terus terpapar polusi suara, kepekaan seseorang terhadap stres meningkat.
Orang yang hidup dengan polusi suara mungkin merasa mudah tersinggung, gelisah, frustrasi, atau marah.
Jika seseorang merasa tidak dapat mengontrol jumlah kebisingan di lingkungan mereka, dampaknya terhadap kesehatan mental juga akan meningkat.
Kebisingan lingkungan juga merupakan penyebab umum gangguan tidur.
Seseorang mungkin mengalami:
- Kesulitan tidur
- Ketidakmampuan untuk tetap tidur
- Bangun terlalu pagi
Hal ini dapat memengaruhi suasana hati dan kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi.
Dampak polusi suara pada kesehatan fisik
Efek kesehatan fisik dari polusi suara dapat terjadi sebagai akibat langsung atau tidak langsung dari paparan kebisingan.
Pada kasus yang parah, suara keras secara langsung dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Beberapa bentuk gangguan pendengaran akibat kebisingan meliputi:
- Persepsi kenyaringan abnormal
- Tinnitus , yang menyebabkan telinga berdenging terus-menerus
- Paracusis, atau pendengaran yang terdistorsi
Dampak polusi suara pada anak-anak
Menurut studi pada 2018, anak-anak sangat rentan terhadap gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
Baca Juga: Tetap Langsing saat Lebaran, Tips Agar Berat Badan Tak Naik Ketika Puasa Usai
Sementara, studi pada 2014 menyebutkan bahwa paparan kronis kebisingan selama 8 jam sehari dapat menyebabkan perubahan pendengaran permanen pada anak-anak.
Hal ini termasuk ketidakmampuan untuk mendengar frekuensi tertentu.
Selain itu, polusi suara dapat memengaruhi pendengaran anak pada setiap tahap perkembangan, termasuk janin, bayi, dan remaja.
Selain itu, suara bising yang tidak diinginkan atau suara keras di sekolah atau rumah dapat menyulitkan anak-anak untuk belajar.
Mereka mungkin mengalami lebih banyak kesulitan dengan:
- Konsentrasi
- Komunikasi dan perkembangan bicara
- Kinerja kognitif
Oleh karena itu, dimungkinkan untuk mengurangi tingkat kebisingan di rumah, sekolah, atau tempat kerja dengan perubahan sederhana, seperti peredam suara dan mematikan perangkat. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulMengenal Apa Itu Polusi Suara, Jenis dan Dampak Bahaya bagi Kesehatan