GridStar.ID - Pemerintah menetapkan penyesuaian harga di beberapa kebutuhan pokok pada tahun 2022.
Akibatnya, sebagian besar warga mulai mengeluhkan terkait kenaikan kebutuhan bahan pokok yang beredar saat ini .
Kejadian tersebut akhirnya memaksa masyarakat mengeluarkan biaya lebih dari penghasilannya untuk sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bahkan ekomom yang juga Direktur Center of Economic and Law Studiies Bima Yudistiira memprediksi kenaikan harga bahan pokok masih terus berjalan sampai nanti setelah Ramadhan dan Lebaran.
“Kalau melihat dari ketergantungan impornya besar untuk yang pangan , ini kelihatannnya akan berjalan dalam waktu tidak sebentar. Bahkan , setelah Ramadhan dan Lebaran kenaikan harga masih terjadi,” ujar Bima dalam dialog Sapa Pagi Indonesia mengutip Kompas TV.
Penyesuaian harga bahan pokok terjadi karena faktor yang beragam. Tebraru, pemerintah menaikkan harga LPG non-subsidi dikarenakan adanya kenaikan patokan harga LPG dunia yang terus meningkat sepanjang tahun 2021.
Melansir GridFame.ID kenaikan harga juga terjadi pada beberapa komoditas bahan pokok lainnya.
Untuk mengetahui selengkapnya, berikut ini rangkuman lengkap kebutuhan bahan pokok yang mengalami kenaikan harga di tahun 2022.
1. Minyak goreng
Penyesuaian harga bahan pokok ini mulai terjadi sejak November 2021. Pada waktu itu minyak goreng kemasan bermerek sempat berada di angka Rp24 ribu per kg.
Namun untuk mengurangi keresahan warga, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akhirnya mengeluarkan kebijakan HET minyak goreng Rp14 ribu per liter.
Kendati begitu, kebijakan tersebut tak membuat permasalahan minyak goreng selesai. Bahkan hingga saat ini tercatat di beberapa wilayah Indonesia masih banyak penjual yang memberikan harga minyak goreng melebihi HET
Jikapun ada yang menjual minyak goreng di harga Rp14 ribu, maka ketersediaan barang tersebut tidak akan lama.
2. Tahu tempe
Selah dikejutkan dengan melonjaknnya harga minyak goreng, masyarakat terutama pengrajin kembali dibuat heboh dengan kenaikan harga kedelai impor.
Imbasnya, beberapa waktu lalu pengrajin hingga pedagang kompak untuk berhenti sementara memproduksi tahun dan tempe.
Ini yang mengakibatkan tahu dan tempe ‘raib’ selama tiga hari (21-23 Februari 2022) di beberapa wilayah.
Bahkan terdapat wilayah tertentu yang sengaja menjual kembali barang lama ataupun menjual stok tahu tempe dengan harga yang lebih tinggi.
Untuk mengatasinya, Kemendag saat ini masih berupaya memberikan solusi terbaik dalam persoalan tahu tempe akibat kenaikan harga kedelai.
3. Daging Sapi
Setelah pengrajin tahu tempe melakukan mogok kerja, pedanga daging juga turut merasakan efek yangs ama.
Adanya kenaikan harga daging pedanga dagung juga ingin melakukan aksi mogok kerja, meski akhirnya dibatalkan lantaran tuntutan mereka dipenuhi pemerintah.
4. Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga LPG Non Subsidi
PT Pertamina Patra Niga juga melakukan penyesuaian harga pada BBM dan juga LPG non-subsidi.
Kenaikan harga BBM non subsidi mulai diberlakukan pada tanggal 12 Februari 2022, sedangkan LPG non subsidi per 27 Februari 2022.
Adanya kenaikan harga BBM diakibatkan karena minyak mentah Indonesia per Januari meningkat sekitar 17 persen dari indeks bulanan sebelumnya.
Sementara LPG dinaikkan karena mengikuti patokan harga LPG dunia yang terus mengalami peningkatan di sepanjang tahun 2021.
(*)