Baca Juga: Dijamin Berhasil, Cara Mudah Nyalakan Arang untuk Bakaran dengan Cepat
“Tidak perlu diganti airnya, karena mi sudah difortifikasi dengan berbagai vitamin yang larut air, termasuk asam folat. Kalau diganti maka tidak bisa memperoleh manfaat vitamin-vitamin tersebut,” kata Dwi, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (07/08).
Meski demikian, mengonsumsi mi instan juga harus dibatasi, disarankan sebanyak 1-2 kali saja dalam satu bulan.
“Disarankan hanya dikonsumsi 1-2 kali sebulan, mengingat kandungan natrium dan pengawetnya,” ujar Dwi.
Baca Juga: Tips Mengolah dan Menghilangkan Bau Prengus yang ada di Daging Kambing
Kalori dalam mi instan
Diberitakan Kompas.com, 6 Agustus 2021, mi instan merupakan bahan pangan yang terbuat dari tepung terigu yang diolah, lalu dikeringkan dengan dua macam cara, yakni digoreng dan dipanggang pada suhu tinggi.
Mi instan mempunyai kandungan kalori yang lebih tinggi daripada beras. Satu porsi mi instan terkandung 454 kalori. Sementara, pada beras 363 kalori.
Padahal, kandungan karbohidrat beras lebih tinggi daripada mi.
Baca Juga: Terbukti Menghilangkan Uban, Perempuan Ini Berhasil Hitamkan Kembali Rambutnya dengan Cara Alami Ini
Selain itu, mi instan mengandung protein dan serat yang sangat rendah.
Protein dan serat berperan penting membuat seseorang merasa kenyang dalam waktu lebih lama.