GridStar.ID - Mi instan menjadi salah satu makanan yang mudah untuk diolah dan dikonsumsi oleh masyarakat.
Beragam rasa dari mi instan bahkan ditawarkan untuk mendapatkan minat masyarakat.
Selama ini, ada banyak perdebatan terkait dengan air rebusan dari mi instan lebih baik dibuang atau dipakai.
Baca Juga: Tidur dalam Suasana Gelap Rupanya Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Kok Bisa?
Bahkan banyak orang terpecah menjadi dua tim, ada yang memilih membuangnya, dan ada yang memilih tetap menggunakan air rebusan mi sebagai kuah untuk dikonsumsi.
Nah, dari sisi kesehatan, mana yang lebih baik: buang air rebusan dan menggantinya dengan air baru atau tetap menggunakannya?
Saran ahli gizi
Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwi Budiningsari mengatakan, sebenarnya tidak perlu mengganti air rebusan mi instan.
Ia menjelaskan, mi mengandung berbagai vitamin yang larut dalam air salah satunya asam folat.
Oleh karena itu, jika air rebusan dibuang dan diganti air baru, maka vitamin-vitamin tersebut akan hilang.
Baca Juga: Dijamin Berhasil, Cara Mudah Nyalakan Arang untuk Bakaran dengan Cepat
“Tidak perlu diganti airnya, karena mi sudah difortifikasi dengan berbagai vitamin yang larut air, termasuk asam folat. Kalau diganti maka tidak bisa memperoleh manfaat vitamin-vitamin tersebut,” kata Dwi, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (07/08).
Meski demikian, mengonsumsi mi instan juga harus dibatasi, disarankan sebanyak 1-2 kali saja dalam satu bulan.
“Disarankan hanya dikonsumsi 1-2 kali sebulan, mengingat kandungan natrium dan pengawetnya,” ujar Dwi.
Baca Juga: Tips Mengolah dan Menghilangkan Bau Prengus yang ada di Daging Kambing
Kalori dalam mi instan
Diberitakan Kompas.com, 6 Agustus 2021, mi instan merupakan bahan pangan yang terbuat dari tepung terigu yang diolah, lalu dikeringkan dengan dua macam cara, yakni digoreng dan dipanggang pada suhu tinggi.
Mi instan mempunyai kandungan kalori yang lebih tinggi daripada beras. Satu porsi mi instan terkandung 454 kalori. Sementara, pada beras 363 kalori.
Padahal, kandungan karbohidrat beras lebih tinggi daripada mi.
Baca Juga: Terbukti Menghilangkan Uban, Perempuan Ini Berhasil Hitamkan Kembali Rambutnya dengan Cara Alami Ini
Selain itu, mi instan mengandung protein dan serat yang sangat rendah.
Protein dan serat berperan penting membuat seseorang merasa kenyang dalam waktu lebih lama.
Oleh karena itu, mi instan tidak memenuhi kebutuhan gizi harian lain sehingga lebih direkomendasikan untuk memasak makanan yang lebih sehat dan bervariasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Baca Juga: Pangkas 25Kg Berat Badan Cuma 8 Bulan, Tina Toon Diet dan Rutin Pakai Alat Ini
Mi instan juga mengandung sodium sangat tinggi yang berbahaya bagi kesehatan terutama bagi penderita tekanan darah tinggi.
Tak hanya itu, lemak yang terkandung dalam mi instan juga tinggi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulAir Rebusan Mi Instan, Sebaiknya Dibuang atau Dipakai?