Tak hanya titel bodong, Sutarman sebagai ketua Paguyuban Tunggal Rahayu juga mencetak uang sendiri menggunakan print.
Uang rupiah yang dicetak dan dipakai transaksi Paguyuban Tunggal Rahayu diklaim pimpinannya, Sutarman alias Cakraningrat untuk membangkitkan sejarah.
Paguyuban Tunggal Rahayu memiliki empat pecahan mata uang. Yakni 1.000, 5.000, 10.000, dan 20.000. Di pecahan 20.000, terdapat foto Sutarman.
Menurut Sutarman, uang itu dicetak olehnya menggunakan printer.
Ia tak pernah mengambil desain uang yang dibuat Pemerintah Republik Indonesia (RI) karena bisa masuk penipuan.
"Saya tidak pernah cetak uang pecahan Rp 100 ribu walaupun satu lembar. Saya tidak pernah mengambil yang dipakai oleh pemerintah itu. Sebab itu masuknya penipuan nanti,” kata Sutarman, Jumat (11/9/2020).
Ia berani mencetak uang karena memiliki data perjanjian awal.
Uang yang digunakannya merupakan desain era 1960-an.