Akibatnya, data yang sebelumnya dimiliki oleh pemerintah juga berubah, otoritas fiskal pun harus melakukan design dan modifikasi ulang atas anggaran yang akan dialokasikan.
Di sisi lain, tidak semua menteri yang saat ini berada di kabinet Presiden Joko Widodo memiliki pengalaman untuk bekerja di sektor pemerintahan.
"Beberapa menteri juga masih baru, tidak semua benar-benar paham birokrasi, beberapa belum pernah bekerja di pemerintah," ujar Sri Mulyani.
"Covid-19 berdampak pada kebutuhan budget mereka, ada yang harus dipangkas, ada yang harus diprioritaskan.
Ini menjadi tantangan bagi mereka, di tambah lagi mereka harus memanage sembari WFH," ujar dia.
Untuk itu, Bendahara Negara mengatakan, pemerintah saat ini sedang bekerja keras untuk bisa merealisasikan anggaran secara cepat namun di saat yang bersamaan harus tepat sasaran.
Sri Mulyani mengaku, dirinya yang biasa bekerja secara makro, saat ini juga harus memerhatikan detil-detil kecil dalam proses realisasi anggaran.
"Kita saat ini seperti melihat melalui mikroskop, ini mungkin tidak pernah dialami menteri-menteri sebelumnya. Kita harus bekerja benar-benar sampai detil-detil mikro," ujar Sri Mulyani.
"Kita sedang bekerja gila gilaan ini untuk melihat detailnya di masing-masing sektor," tambah dia.