Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Disebut Berkhianat oleh Alumni 212 Lantaran Kini Jadi Menteri Jokowi, Prabowo Buat Kecewa Pendukungnya, Slamet maarif: Kami Berkorban untuk Beliau malah Ditinggalkan

Rahma - Jumat, 14 Agustus 2020 | 13:02
Disebut Berkhianat oleh Alumni 212 Lantaran Kini Jadi Menteri Jokowi, Prabowo Buat Kecewa Pendukungnya, Slamet maarif: Kami Berkorban untuk Beliau malah Ditinggalkan
Kompas.com

Disebut Berkhianat oleh Alumni 212 Lantaran Kini Jadi Menteri Jokowi, Prabowo Buat Kecewa Pendukungnya, Slamet maarif: Kami Berkorban untuk Beliau malah Ditinggalkan

GridStar.ID - Ketua Presidium Alumni (PA) 212, Slamet Maarif mengungkapkan bahwa ia keberaan Prabowo Subianto maju pemilihan presiden tahun 2024.

Menurut opininya, jika Ketua Umum Partai Gerindra itu kembali nyalon presiden, maka Prabowo bukan lagi negarawan.

Hal itu diutarakan Slamet Maarif dalam acara 'Sapa Indonesia malam' dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (10/08).

Baca Juga: Prabowo Berhasil Duduki Kembali Ketua Umum Partai Gerindra dan Ketua Dewan Pembina, Calon Tunggal yang Dapat Dukungan Penuh 34 Provinsi

Slamet mengatakan, seorang negarawan seharusnya lebih mementingkan kepentingan rakyatnya ketimbang partainya.

Sementara Slamet menganggap Prabowo telah meninggalkan rakyatnya, yakni para pendukungnya di Pemilu 2019.

"Ketika beliau mengatakan akan jatuh bangun bersama rakyat tapi kemudian meninggalkan rakyat yang pada pilpres kemarin luar biasa berkorban segalanya untuknya.

Baca Juga: Lama Menjanda, Pedangdut Sari Sri Mulyani Terang-terangan Akui Naksir Ketampanan Menhan Prabowo: Dia Gagah, Aku Ingin Jadi Istrinya

"Sehingga ketika Pak Prabowo bergabung dengan pemerintah, kecewa itu begitu kita rasakan," kata Slamet Maarif, dikutip dari Sosok.ID.

Selain karena merasa dihianati, Slamet Maarif menyebut bahwa 212 juga mempertimbangkan usia untuk mendukung calon presiden di pemilu mendatang.

"Sedangkan bangsa butuh pemimpin yang energik, yang masih muda, dan betul-betul ada untuk bangsa dan negara," lanjutnya.

Baca Juga: Kepincut Kharisma Menteri Pertahanan, Pedangdut yang Mengaku Mantan Istri Kapolsek Kembangan Ini Blak-blakan Ingin Jadi Istri Prabowo Subianto, Ini Sosoknya!

Slamet menyoroti apa yang Gerindra rasakan saat ini adalah bagian dari pengaruh 212 di pemilu tahun 2019.

Sehingga harusnya Prabowo tidak melupakan hal tersebut.

"Artinya untuk 2024 seorang negarawan harus mempertimbangkan itu. Kan sekarang Pak Prabowo sudah meninggalkan kita semua dengan bergabung ke pemerintah," ngkapnya kecewa.

Baca Juga: Misteri Kematian Editor Metro TV Mulai Terungkap, Diduga Bunuh Diri Karena Depresi, Ayahanda Yodi Prabowo Bereaksi: Anak Saya Tidak Depresi

Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak yang juga menjadi narasumber di acara tersebut lantas menyanggah ucapan Slamet Maarif.

Bebeda dengan Slamet yang merasa ditinggalkan, Dahnil justru menganggap bergabungnya Prabowo ke pemerintahan demi kebaikan rakyat secara luas.

"Saya mau tegaskan Pak Prabowo tidak pernah berkhianat meninggalkan pendukung," ujar Dahnil Anzar.

Baca Juga: Terungkap! Usai sang Kekasih Dicurigai hingga Dugaan Cinta Segitiga, Polisi Ungkap Editor Metro TV Bunuh Diri, Pisau di TKP Jadi Bukti Kuat

"Beliau juga tidak pernah lupa dengan para pendukung yang bersusah payah, bercucuran keringat darah ketika masa-masa kontestasi," jelasnya.

Alih-alih berkhianat, Dahnil menganggap keputusan Prabowo saat ini adalah demi kebaikan rakyat bersama.

"Saya mau katakan justru apa yang beliau lakukan pada saat ini memilih untuk bergabung dengan pemerintah itu adalah menjaga persatuan agar bangsa ini tidak pecah," kata Dahnil Anzar.

Baca Juga: Terungkap! Usai sang Kekasih Dicurigai hingga Dugaan Cinta Segitiga, Polisi Ungkap Editor Metro TV Bunuh Diri, Pisau di TKP Jadi Bukti Kuat

Dahnil juga menceritakan, pada suatu waktu Prabowo menuturkan bahwa dirinya sadar tentang banyaknya ejekan dari pihak luar kepadanya.

Keputusan bergabung dengan pemerintahan diakui Prabowo memunculkan banyak hinaan kepadanya.

"Pak Prabowo kemarin juga menyebutkan, 'saya tahu saya diejek, dihina,' beliau sampaikan begitu 'tapi itu tidak ada masalah, itu adalah konsekuensi langkah yang harus dipilih oleh seorang pemimpin," ungkap Dahnil Anzar.

Menhan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo

Menhan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo

Baca Juga: Intip Kekayaan Prabowo Subianto, Jadi Menhan Sekaligus Pemilik Pabrik Kertas Seluas 223 Ribu Hektar di Kalimantan hingga 27 Anak Perusahaannya

Apa yang disampaikan Prabowo membuat Dahnil berfikir bahwa Ketum Gerindra tersebut selama ini telah menderita karena terlalu banyak tahu.

Lebih lanjut, Dahnil menyindir Slamet Maarif, mengatakan bahwa langkah Prabowo untuk bergabung di pemerintahan, mungkin telah menyelamatkan nasib PA 212.

"Jangan-jangan langkah beliau ini justru menyelematkan Pak Slamet Maarif, menyelamatkan banyak orang, dan sebagainya."

Baca Juga: Baru Sebentar Singgah di Kursi DPR RI, Mulan Jameela Ternyata Sudah Dipecat dari Gerindra Sejak Awal Dilantik Sebagai Anggota Dewan, Ahmad Dhani Ungkap Posisi sang Istri di dalam Partai: Apa Kata Prabowo Itu Titah!

"Tentu tadi dengan menjaga persatuan salah satunya," pungkasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Prabowo Subianto Dipanggil Hianat oleh PA 212 karena Gabung di Pemerintahan, Slamet Maarif: Kami Berkorban untuk Beliau malah Ditinggalkan

Source :Sosok.id

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x