Follow Us

Lain Dulu Lain Sekarang, Anies Baswedan Kesal dengan Pembelian Toa untuk Atasi Banjir Setelah Sebelumnya Setujui Dana 4 Miliar Guna Beli Pengeras Suara: Kenapa Pakai Alat Begini?

Rahma - Sabtu, 08 Agustus 2020 | 18:00
Lain Dulu Lain Sekarang, Anies Baswedan Kesal dengan Pembelian Toa untuk Atasi Banjir Setelah Sebelumnya Setujui Dana 4 Miliar Guna Beli Pengeras Suara: Kenapa Pakai Alat Begini?
Tribunnews

Lain Dulu Lain Sekarang, Anies Baswedan Kesal dengan Pembelian Toa untuk Atasi Banjir Setelah Sebelumnya Setujui Dana 4 Miliar Guna Beli Pengeras Suara: Kenapa Pakai Alat Begini?

Baca Juga: Bak Jilat Ludah Sendiri, Pemprov DKI Jakarta Kini Beri Izin Reklamasi Ancol Nyambung ke Darat Padahal Era Ahok Dilarang, Ini Penjelasan Anies Baswedan!

Anies menyarankan agar petugas BPBD menyiapkan alat komunikasi lain untuk peringatan dini banjir, misalnya dengan aplikasi WhatsApp atau pengeras suara masjid.

“Ini adalah cara promosi paling bagus, hibah dulu habis itu pengadaan. Dan strategi mereka (perusahaan Jepang) sukses, lalu kita belanja terus,” sindirnya kepada BPBD DKI Jakarta.

Namun nampaknya pernyataan Anies Baswedan dulu berbeda dengan yang sekarang.

Baca Juga: Dulunya Tentang Keras Kebijakan Ahok, Kini Anies Baswedan Sebut Reklamasi Ancol Dapat Lindungi Warga dari Banjir, Sosok Ini Sindir Sikap Plin-Plan Gubernur DKI Jakarta: Airnya Nggak Jadi Masuk ke Tanah?

Melansir Sosok.ID, awal tahun 2020, masyarakat digemparkan dengan cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatasi banjir.

Melansir Kompas.com, diberitakan pada Januari lalu Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 4 miliar guna membeli enam set pengeras suara alias TOA canggih.

"Salah satu hal yang akan diterapkan baru, bila ada kabar (akan banjir), maka pemberitahuannya akan langsung ke warga," kata Anies melansir Kompas.com, pada (08/01) lalu.

Baca Juga: Berhasil Kendalikan Kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Anies Baswedan Justra Dapat Predikat Gubernur Paling Tidak Disukai oleh Masyarakat, Pilih Legowo dan Tak Ambil Hati: Nggak Apa-apa...

"Jadi kelurahan bukan ke RW, RT, tapi langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa toa (pengeras suara) untuk memberitahu semuanya, termasuk sirine," ujarnya.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapudatin) BPBD, M. Ridwan mengatakan, pengeras suara yang dinamakan Disaster Warning System (DWS) ini tergabung dalam sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) BPBD DKI.

"Alatnya memang pakai toa, tapi bukan menggunakan toa seperti yang ada di masjid," Rabu (15/01), dikutip dari Tribun Jakarta.

Halaman Selanjutnya

(*)

Source : Warta Kota, Kompas, Sosok.id

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

Latest