Komisaris Utama: Alexander Kaliaga GintingKomisaris: SubandiKomisaris: Chrisma Aryani AlbandjarKomisaris Independen: NurrachmanKomisaris Independen: Musthofa Fauzi
Secara terpisah, Politisi PDIP, Adian Napitupulu menyebutkan bahwa saat ini terdapat 6.200 direksi dan komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang kesemuanya dicurigai sebagai orang titipan.
Menurut Adian, hal tersebut dia ungkapkan karena melihat selama ini proses rekrutmen untuk dua jabatan tersebut terkesan tertutup.
"Bukankah titipan-titipan itu konsekuensi dari tidak adanya sistem rekrutmen yang transparan?," ujar Adian kepada Kompas.com, Sabtu (25/07).
Menurut dia, proses rekrutmen yang transparan sangat penting dilakukan untuk jabatan direksi dan komisaris di perusahaan pelat merah.
Sebab, gaji yang dikeluarkan untuk dua jabatan tersebut berasal dari perusahaan milik negara.
"Lucu dan aneh bagi saya kalau Negara mengeluarkan Rp 3,7 triliun setiap tahun untuk 6.200 orang yang rakyat tidak tahu bagaimana cara rekrutmennya dan dari mana asal usulnya," kata Adian.
Saat ini, lanjut Adian, rakyat hanya diyakinkan bahwa proses rekrutmen tersebut berasal dari talent pool yang dibuat Kementerian BUMN.
Namun, rakyat tak pernah tahu siapa saja orang-orang yang masuk ke talent pool tersebut dan bagaimana reputasinya.