GridStar.ID - Wabah virus corona masih menyelimuti dunia, begitu pula di Indonesia.
Hingga kini Rabu (24/06) sudah 47.896 kasus terkonfirmasi.
Dengan 19.241 pasien dinyatakan sembuh dan 2.535 orang meninggal dunia.
Pemerintah saat ini masih terus berupaya memutus rantai persebaran virus mengerikan ini.
Salah satunya dengan memperbanyak tes positif virus corona, agar semakin mudah melakukan evaluasi.
Saat ini ada beragam metode untuk menguji Covid-19, yakni dengan rapid tes yang paling sederhana hingga tes PCR yang lebih akurat.
Baru saja, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan kabar baik bagi masyarakat.
Di akun Instagramnya, Ridwan Kamil memamerkan prototipe Rapid Tes yang diproduksi sendiri oleh Universitas Padjajaran (UNPAD).
Melansir Kompas TV, Ridwan Kamil mengklaim rapid tes ini jauh lebih akurat dan jauh lebih murah dibanding rapid tes yang diimpor sekarang ini.
"UNPAD minggu ini sudah memulai produksi Rapid Tes sendiri yang jauh lebih akurat dan jauh lebih murah dibanding yang impor sekarang ini. Keakuratan 80% sudah hampir setara dengan tes PCR," tulis Ridwan Kamil.
Rapid Test 2.0 ini menggunakan metode deteksi antigen bukan antibody seperti yang selama ini dipergunakan.
Rapid test Antigen (meski bukan deteksi RNA) memeriksa bagian protein dari virus corona secara langsung.
Sehingga keakuratan dari rapid tes ini hampir setara dengan tes PCR yang bahkan memakan biaya jauh lebih mahal.
RK juga menjelaskan di bulan ini UNPAD bisa memproduksi 5.000 kit.
Pada bulan Juli bisa mencapai 10.000 kita dan selanjutnya 50.000 kit per bulan.
Bahkan saat ada warganet yang menanyakan soal harga rapid tes ini, Ridwan Kamil membocorkan harga alat tes mandiri tersebut.
Ia menyebut kabarnya alat rapid tes ini hanya dibanderol harga seratus ribu rupiah.
"@addam.addam tadi pa Ridwan menjawab pertanyaan yg sama kata beliau kabar nya harga 100 ribuan, dan sdh bisa di beli Agustus katanya, moga kisaran segitu, tdk lebih dari segitu, syukur2 di bawah 100rb,hehe," tulis @nengvy62.
(*)