Sementara itu secara resmi, angka kematian untuk orang di bawah 18 tahun adalah 28 orang, tapi 380 anak berstatus PDP meninggal.
Artinya mereka menunjukkan gejala virus tapi belum diuji.
Dikatakan juga SMH, pemerintah Indonesia sejak awal telah menangani pandemi ini dengan buruk. Respons virus corona pemerintah Indonesia disebut sangat mengerikan.
Pada awal pandemi, Menteri Kesehatan menyatakan bahwa kekuatan doa akan melindungi negara dari virus corona.
Ditambah dengan Presiden Joko Widodo mengakui adanya informasi yang telah disembunyikan dari publik untuk menghindari bahaya.
Ada banyak penguncian yang tertunda, larangan bagi orang yang mudik, tingkat pengujian buruk, dan saat ini pelonggaran pembatasan saat jumlah kasus meningkat.
Butuh waktu hingga 2 Maret sampai Indonesia mengakui kasus pertama Covid-19 di negaranya.
Meskipun banyak bukti awal menyatakan bertentangan dengan itu.
Pemerintah sekarang memiliki dua pilihan, yakni mengambil langkah-langkah yang jauh lebih kuat untuk menghentikan penyebaran penyakit, termasuk meningkatkan pengujian dan menerapkan kembali penguncian, atau terus bertabrakan dengan mengorbankan nyawa. (*)