"Kalau ada yang masih terpapar, saya akan bertanggung jawab," katanya dalam video.
"Saya akan mencoba, saya akan datang ke rumat sakit kalau diminta pemerintah. Saya akan menyedot Covid-19. Kalau saya tidak mati, berarti sudah tidak ada corona," ujar TM.
Bukan hanya itu, seniman Surabaya ini juga mengkritik penanganan corona yang dianggapnya hanya membuat panik masyarakat.
"Saya melihat petugas hanya berkeliling-keliling menghabiskan anggaran negara," ujarnya.
Meresahkan warganet, TM kemudian diringkus Polda Jawa Timur untuk dimintai keterangan.
"Sampai hari ini masih berstatus saksi," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (11/06).
Dalam kasus ini, polisi melibatkan saksi ahli untuk menganalisis pernyataan TM di media sosial.
Untuk diketahui, Surabaya menjadi salah satu kota selain Jakarta dengan kasus virus corona terbesar di Indonesia.
Beberapa waktu lalu, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi bahkan menyebut Surabaya bisa berpotensi jadi Wuhannya Indonesia.