Follow Us

Tembus Angka Fantastis Hingga 33.000 Kasus, Indonesia Masuk Daftar 100 Negara Teraman dari Virus Corona, Kok Bisa?

Rahma - Rabu, 10 Juni 2020 | 17:32
Tembus Angka Fantastis Hingga 33.000 Kasus, Indonesia Masuk Daftar 100 Negara Teraman dari Virus Corona, Kok Bisa?
Kompas

Tembus Angka Fantastis Hingga 33.000 Kasus, Indonesia Masuk Daftar 100 Negara Teraman dari Virus Corona, Kok Bisa?

GridStar.ID - Virus corona memang telah menghantui seluruh penjuru dunia.

Semua negara kini tengah berperang melawan pandemi berusaha mengendalikan Covid-19 ini.

Baca Juga: Terkepung di Antara Zona Merah, Daerah Ini Satu-Satunya Zona Hijau di Daratan Jakarta, Begini Sangsi Unik yang Bikin Warga Kapok Langgar Protokol Kesehatan!

Sebagian negara sudah terlihat berhasil dan angka infeksi terus menurun.

Sebagian lain tampaknya masih harus bekerja keras dengan kasus yang terus bertambah setiap harinya.

Dikutip dari Forbes, Jumat (05/06), saat ini Swiss dinilai menjadi negara teraman di dunia dari Covid-19. Sementara Sudan Selatan menjadi negara yang paling berbahaya, berdasarkan laporan Deep Knowledge Group.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Pemerintah Pastikan Gaji ke-13 PNS, TNI, Polri, dan Pensiunan Akan Cair Segera, Catat Estimasi Waktu serta Besarannya

Sementara itu, Amerika Serikat dengan jumlah kasus infeksi tertinggi di dunia menempati urutan ke-58, setelah Rumania, dan dua nomor sebelum Rusia.

Laporan ini berdasarkan 130 parameter kuantitatif juga kualitatif dan lebih dari 11.400 titik data dalam berbagai kategori seperti efektivitas karantina, pengawasan dan deteksi, kesiapan medis, juga efektivitas pemerintahan.

Namun saat ini, negara-negara dengan ketahanan ekonomi yang kuat lah yang menempati peringkat atas.

Baca Juga: Provinsi yang Memiliki Kasus Positif Covid-19 Tertinggi di Indonesia, Satu Daerah di DKI Jakarta Ini Bertahan Jadi Zona Hijau di Ibukota, Apa Rahasianya?

"Swiss dan Jerman meraih posisi ke-1 dan ke-2 di dalam riset kasus spesial baru ini, khususnya karena ekonomi mereka kuat. Selain itu juga dikarenakan kehati-hatian mereka dalam melonggarkan kuncian dan memberlakukan mandat pembekuan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan, tanpa mengorbankan kesehatan dan keselamatan masyarakat," tulis penelitian itu.

Source : Kompas

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest