“Di bulan Maret angka (reproduksi) kita sekitar 4, kemudian kita mulai melakukan pembatasan. Penutupan sekolah, tempat wisata, car free day, kantor-kantor, (kemudian) panggilan untuk bekerja di rumah . Itu di mulai di pertengahan Maret,” ujar Anies.
Setelah melakukan sejumlah pembatasan, kata Anies, nilai Rt virus Corona tipe dua langsung mengalami penurunan.
Menurut dia, penurunan nilai reproduksi paling drastis terjadi pada periode Maret hingga April 2020.
“Dan apa yang terjadi mengalami penurunan yang sangat drastis, ini dilakukan sebelum PSBB,” kata Anies.
“Jadi Ketika PSBB tahap pertama dimulai pada 10 April, kemudian tahap kedua juga kita teruskan, angka yang paling drastis turunnya adalah di masa bulan Maret dan April” lanjut dia.
Anies berujar, angka reproduksi virus corona memang behasil ditekan berkat pembatasan aktivitas masyarakat.
Namun, masa penurunan tersebut disebutnya berjalan cukup panjang. Hal itu karena sejak pertengahan Maret lalu hingga 18 Mei 2020 penurunan nilai Rt virus baru mencapai 1,09 yang menandakan wabah masih akan terus bertambah.
Menurut dia, reproduksi efektif virus corona di wilayah DKI Jakarta baru berhasil ditekan hingga berada di bawah angka 1 pada awal Juni 2020.
“18 Mei kita masih 1,09, bergerak terus sampai sekitar 1,03. Pada 31 Mei angka kita 1, lalu 1 Juni 0,9, kemudian 2 Juni (sebesar) 0,9, dan 3 Juni (sebesar) 0,9” ungkapnya.