GridStar.ID - Peningkatan pasien positif virus corona di beberapa tempat membuat penduduk di seluruh dunia khawatir.
Kasus ini pun terus bertambah, salah satu negara ini bahkan mencatatkan kasus yang cukup besar hanya dalam waktu 24 jam saja.
Diketahui Rusia melaporkan 10.899 kasus dalam 24 jam terakhir pada 12 Mei lalu.
Dengan begitu negara ini memiliki 242.271 orang yang positif terinfeksi virus corona.
Sementara itu, jika merujuk pada data Worldometers, Kamis pagi, Rusia berada di posisi ketiga dibawah Amerika Serikat dan Spanyol.
Juru Bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, menjadi salah satu pejabat tinggi yang terkonfirmasi positif, setelah Perdana Menteri Mikhail Muishutin juga dinyatakan positif terpapar virus.
Kabar terinfeksinya Peskov diperoleh sehari setelah pengumuman presiden meredakan kuncian di negara tersebut.
Para pekerja pabrik dan konstruksi telah mulai kembali bekerja pada Selasa (12/05), meskipun Presiden Putin memberikan kebebasan bagi daerah untuk menetapkan batasan tergantung pada keadaan setempat.
Meskipun jumlah kasus terkonfirmasi tinggi, jumlah kematian di Rusia tercatat 2.212 orang.
Pejabat Pemerintah Rusia mengatakan, program pengujian massal di negara ini bertanggung jawab atas tingkat kematian yang rendah tersebut.
Namun, banyak yang percaya bahwa jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.
Sementara itu, pihak berwenang di St Petersburg telah memadamkan api di unit perawatan intensif yang menewaskan lima pasien virus corona dan mengevakuasi sekitar 150 orang.
Apa yang terbaru di Rusia?
Juru Bicara Kepresidenan Peskov saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
"Ya, saya sakit ( corona virus). Saya mendapatkan perawatan," kata dia.
Adapun, Perdana Menteri Mishustin dinyatakan positif terinfeksi corona dua minggu yang lalu.
Sejak itu, Menteri Kebudayaan Olga Lyubimova juga telah didiagnosis terinfeksi virus tersebut, demikian pula Menteri Konstruksi Vladimir Yakushec dan salah satu wakilnya.
Peskov mengatakan, dia terakhir kali bertemu langsung dengan Presiden Putih lebih dari sebulan yang lalu.
Putin bekerja jarak jauh dari kediamannya di luar ibu kota, dan disebutkan kesehatannya terlindungi dengan baik.
Presiden telah mengumumkan akhir dari enam minggu dengan status hari tidak bekerja, dan Rusia kembali bekerja pada Selasa.
Wabah masih jauh dari selesai. Presiden Putin memperingatkan bahwa bahaya tetap ada.
Namun, semua sektor ekonomi harus memulai kembali, meskipun pemerintah daerah dapat menerapkan pembatasan yang lebih keras jika diperlukan untuk menahan penyebaran virus.
Moskow menjadi pusat dari kasus di Rusia, dengan lebih dari setengah kasus negara ini dan lebih dari setengah total korban tewas terjadi di wilayah tersebut.
Pekan lalu, Wali Kota Sergei Sobyanin memperpanjang penguncian ibu kota sampai 31 Mei 2020.
Meskipun pekerja konstruksi dan industri sekarang harus kembali bekerja, setiap orang harus memakai masker dan sarung tangan di toko maupun angkutan umum.
Baca Juga: Ahli Wanti-Wanti: Berani Longgarkan PSBB? Jangan Mimpi Corona Berakhir Juni!
Masyarakat masih tidak dapat meninggalkan rumah, kecuali untuk berbelanja, bekerja atau berjalan-jalan.
Ini juga harus mempunyai izin digital untuk bepergian.
Sobyanin sebelumnya memperkirakan bahwa Moskow mungkin mencatatkan lebih dari 300.000 infeksi, sekitar tiga kali perhitungan dari yang saat ini dikonfirmasi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulKasus Terus Bertambah, Rusia Jadi Negara Kedua dengan Kasus Tertinggi Covid-19 di Dunia