GridStar.ID – Malang benar nasib RO (16), yang diduga secara tragis dibunuh oleh anggota keluarganya sendiri.
Kasus pembunuhan itu sendiri lumayan bikin geger, karena keluarga korban disangka punya ilmu hitam.
Selain itu, kasus makin heboh karena diwarnai dengan drama penyanderaan warga di sekitar rumah mereka.
Seperti dilansir dari Tribunnews, peristiwa itu terjadi sejak Jumat (8/5) di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Polisi yang akhirnya berhasil masuk ke rumah korban menemukan RO sudah tewas, dengan luka parah di bagian leher.
Semula muncul dugaan, RO tewas di tangan DA (50) ayah kandungnya sendiri, karena keluarganya melakukan ritual ilmu hitam. Benarkah demikian?
Saat dikonfirmasi, Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri mengungkap motif sementara kasus pembunuhan sadis tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sembilan terduga pelaku, Wawan mengatakan pembunuhan dilatarbelakangi oleh harga diri keluarga, karena korban dianggap telah membuat malu.
"Korban adalah RO, 16 tahun, kelas dua SMA. Ini adalah anak kelima. Motif pembunuhannya kasus siri. Kasus harga diri, malu. Bahwa korban ini ada hubungan sama orang lain atas nama Usman alias Sumang," ungkap Wawan, Minggu (10/5).
Wawan melanjutkan, "Keluarga ini malu karena salah satu keluarganya (korban,-Red) berhubungan dengan Usman, sehingga dia melakukan pembunuhan."
Mayat korban ditemukan di rumah terduga pelaku di Desa Pattaneteang kemudian dievakuasi ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, Sabtu (9/5).
Wawan juga menyebut Usman alias Sumang yang dituduh menjalin hubungan dengan korban, merupakan salah satu warga yang ikut disandera keluarga pelaku.
Adapun soal siapa yang berperan melakukan pembunuhan terhadap RO, Wawan mengatakan eksekusi pembunuhan dilakukan oleh Rahman, anak pertama dan Anto, anak keempat, yang juga kakak dari korban.
Menurut Wawan, Rahman lah yang menjadi penguasa dalam keluarga ini termasuk dalam memutuskan eksekusi terhadap korban.
"Penguasanya adalah Rahman, anak pertama. Keluarga lain takut sama dia, termasuk ayahnya sendiri. Jadi, dia (Rahman,-Red) yang membuat keputusan untuk mengeksekusi (korban)," ujar dia.
Terkait informasi motif karena kesurupan atau pengaruh ilmu hitam, Wawan mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ini, pihaknya belum menemukan motif tersebut.
Namun, Wawan menyatakan pemeriksaan masih terus dilakukan dan tidak menutup kemungkinan mengarah ke motif-motif baru termasuk soal kesurupan atau ilmu hitam.
"Terkait motifnya kita tidak berhenti. Isu yang berkembang di lapangan mengenai ilmu hitam tidak tertutup kemungkinan kita lakukan (pemeriksaan) untuk mengurai motif-motif lain," kata dia.
Terkait hukuman yang diterima pelaku, Wawan menyatakan jika nanti terbukti pembunuhan berencana, pelaku bisa dikenai ancaman hukuman mati.
"Kalau terbukti pembunuhan berencana bisa ancaman hukuman mati. bisa seumur hidup dan sampai 20 tahun," kata dia.
Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judul Polisi Ungkap Fakta Berbeda Soal Motif Satu Keluarga Bunuh Remaja Perempuan 16 Tahun di Bantaeng. (*)