GridStar.ID - Kekacauan melanda India setelah pemerintah setempat menerapkan lockdown sebagai kebijakan antisipasi penyebaran virus corona.
Pemerintah India telah menetapkan penguncian wilayah atau lockdown sejak (24/03) silam, selama 3 minggu lamanya.
Namun karena banyak warganya yang tidak patuh, kekacauan akibat lockdown terjadi dimana-mana.
Salah satu keributan oknum warga yang memakan korban seorang polisi.
Tangan seorang polisi di Negara Bagian Punjab, India, terpotong setelah bentrok dengan pria yang mengabaikan lockdown virus corona.
Bentrokan itu terjadi di pasar sayur Patiala, setelah sekelompok Nihangs, atau orang dari Sikh, datang bersenjatakan senjata tradisional.
Nihangs berusaha memasuki tempat itu, namun diadang oleh staf lokal yang menanyakan dokumen bahwa mereka mendapat izin untuk keluar dari rumah.
Terjadi ketegangan yang membuat polisi di sekitar pasar datang.
Tetapi, intervensi yang mereka lakukan untuk meredakan situasi membuat bentrokan pecah.
Salah satu dari Nihangis kemudian mencabut senjatanya dan memotong tangan salah satu petugas, seperti dilaporkan Russian Today Minggu (12/04).
Si pelaku yang tak disebutkan identitasnya itu sempat melarikan diri sebelum dikejar oleh kepolisian dan berhasil tertangkap.
Si pelaku, diidentifikasi bernama Sub-Asisten Inspektur Harjeet Singh, harus menjalani operasi darurat di lengan sebelah kiri.
Kepolisian lokal dalam keterangan tertulis menyatakan, bentrokan yang berlangsung di sebelah timur Punjab merupakan "insiden yang disayangkan".
Melihat masih terus meningkatnya kasus positif corona di India, pemerintah setempat akhirnya memutuskan untuk memperpanjang lockdown.
Melansir Tribunnews.com, pada Sabtu, Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan perpanjangan lockdown virus corona yang seharusnya berakhir pada Selasa (14/04).
Lockdown diperpanjang selama 14 hari, mulai Selasa (14/04).
Hingga saat ini, Negeri "Bollywood" mengumumkan 8.504 kasus penularan Covid-19, penyakit yang diakibatkan corona, dengan 289 di antaranya meninggal.
(*)