Saat ini, para ilmuwan tengah mengamati apakah dengan mencabut lockdown tersebut, dapat meningkatkan jumlah kasus infeksi baru.
Analisis awal menunjukkan bahwa, sejauh ini, ketakutan tersebut belum terjadi.
"Sudah waktunya untuk mengendurkan lockdown, tetapi kita perlu waspada terhadap kemungkinan gelombang infeksi kedua," kata ahli epidemiologi di Universitas Hong Kong, Ben Cowling seperti dilansir Nature.
Cowling berpendapat bahwa gelombang kedua virus corona di China akan terjadi pada akhir April 2020.
Dilansir Science Daily, peneliti dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, Dr Kiesha Prem mengatakan bila pemerintah China membuka sekolah dan tempat kerja pada Maret, gelombang kedua akan terjadi pada akhir Agustus 2020.
Sementara bila pemerintah China membuka lockdown pada April, kemungkinan gelombang kedua Covid-19 akan terjadi pada Oktober.
"Langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya telah dilakukan oleh kota Wuhan untuk mengurangi kontak sosial di sekolah dan tempat kerja telah membantu mengendalikan wabah," kata Dr Kiesha Prem.
Pelacakan kontak
Provinsi-provinsi di China sekarang menggunakan pengujian ekstensif dan pelacakan kontak untuk mengetahui kasus baru, dan akan mempertahankan beberapa praktik physical distancing untuk mencegah munculnya kembali Covid-19.