Negara ini juga telah menutup perbatasannya untuk semua orang kecuali warga negara untuk mencegah kasus impor.
Penduduk yang kembali akan dikarantina selama 14 hari.
Peneliti penyakit menular di Universitas Hong Kong, Gabriel Leung menyatakan, risiko wabah baru di China masih sangat tinggi.
Mengingat virus tersebut sangat menular dan masih ada kemungkinan ada beberapa kasus infeksi yang belum terdeteksi.
Baca Juga: Virus Corona Sembuh Tanpa Obat, 2 Faktor Ini Jadi Kunci Utama
Selain itu, Leung juga mengingatkan bahwa upaya lockdown saja tidaklah cukup, dan upaya keras untuk menekan virus mungkin diperlukan lagi "Ketegangan antara kesehatan, melindungi ekonomi, dan kesejahteraan emosional akan membuat setiap pemerintahan tidak nyaman di masa mendatang," kata Leung.
Penyebaran kasus corona di Asia
Hal yang sama mengenai adanya gelombang kedua virus corona menurut Cowling juga akan terjadi di negara kawasan Asia lain seperti dikutip The Guardian.
Singapura contohnya, 'Negeri Seribu Larangan' tersebut juga dianggap sebagai contoh praktik terbaik dalam menghadapi virus corona, menurutnya juga akan menghadapi gelombang kedua yang potensial.
Baca Juga: Ini yang Terjadi pada Tenggorokan 5 Pasien Virus Corona Tanpa Gejala!