GridStar.ID - Beberapa negara memiliki kebijakan masing-masing dalam menangkal virus corona menyebar di negaranya.
Ada yang memilih melakukan lockdown, hingga melakukan karantina untuk membatasi persebaran virus.
Salah satu cara ekstrem dilakukan presiden Filipina ini, ia mengancam warganya akan ditembak mati jika melanggar ketentuan pemerintah.
Presiden Filipina memilih langkah lockdown untuk negaranya dan meminta para warga menggunakan masker saat keluar rumah.
Ancaman ini pun bukan sebuah gertakan saja, pasalnya ada seorang warga yang telah menjadi bukti ketegasan dari pemeritah tersebut.
Dikutip dari Mirror.co.uk, hal ini terjadi saat seorang warga di kota Nasipit, Filipina menolak untuk menggunakan masker ke luar rumah.
Baca Juga: Viral Karaoke di Toko, Tak Disangka Siswa Asal Filipina Ini dapat Perhatian dari Sam Smith!
Namun saat ditegur oleh petugas kesehatan pria berusia 63 tahun tersebut malah mengamuk dan mengancam menggunakan sabit.
"Tersangka itu diperingatkan oleh petugas kesehatan desa ... karena tidak mengenakan masker," kata laporan itu.
"Tapi tersangka marah, mengucapkan kata-kata memprovokasi dan akhirnya menyerang personil menggunakan sabit," sambungnya.
Karena peringatan petugas tak dihiraukan dan malah melawan polisi pun memilih menembak pria tersebut.
Sebelumnya Presiden Filipina, Rodrigo Duterte telah memberikan peringatan pada siapa pun yang tidak mengikuti himbauan untuk melakukan lockdown akan ditembak.
Ia menyampaikan bahwa bekerjasama melaksanakan himbauan tersebut merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan.
Presiden Filipina itu juga menyampaikan pada pihak militer untuk tak segan menindak mereka yang menyalahi aturan.
"Perintahku kepada polisi dan militer ... jika ada masalah dan ada kesempatan mereka melawan dan nyawamu dalam bahaya, tembak mereka mati," ungkap presiden Filipina, Duterte.
"Apakah itu dipahami? Mati. Alih-alih menyebabkan masalah, saya akan mengubur Anda, sambungnya.
Diketahui di Filipina sendiri ada 3.660 kasus dikonfirmasi dengan angka kematian mencapai 414 orang karena virus corona. (*)