Follow Us

Kacau Balau Lockdown di Filipina yang Lumpuhkan Perekonomian Jutaan Penduduknya, Presiden Justru Perintahkan Tembak Mati Rakyatnya yang Rusuh: Daripada Kalian Sebabkan Masalah, Lebih Baik Saya Kirim Kalian ke Pemakaman!

Yulia Susanti - Jumat, 03 April 2020 | 20:00
Kacau Balau Lockdown di Filipina yang Lumpuhkan Perekonomian Jutaan Penduduknya, Presiden Justru Perintahkan Tembak Mati Rakyatnya yang Rusuh: Dari pada Kalian Sebabkan Masalah, Lebih Baik Saya Kirim kalian ke pemakaman!
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (AFP PHOTO) via Kompas.com

Kacau Balau Lockdown di Filipina yang Lumpuhkan Perekonomian Jutaan Penduduknya, Presiden Justru Perintahkan Tembak Mati Rakyatnya yang Rusuh: Dari pada Kalian Sebabkan Masalah, Lebih Baik Saya Kirim kalian ke pemakaman!

GridStar.ID - Filipina menjadi salah satu negara yang memberlakukan Lockdown akibat pandemi corona.Dibalik keputusannya memerangi wabah corona banyak hal yang dikorbankan termasuk ekonomi rakyatnya.Jutaan rakyat miskin di negara tersebut kehilangan mata pencarian hariannya.

Baca Juga: Rahasia di Balik Virus Corona Terbongkar, Ilmuwan Beberkan Alasan Pandemi Ini Bisa Menyebar ke Seluruh Dunia, Ternyata Berawal dari Kecerobohan China, Begini Faktanya!Ketidakseimbangan perekonomian ini membuat sebagian rakyat mengamuk dan merusuh di kala negara tengah menghadapi masa Lockdown.Aksi protes dan kerusuhan terhadap kinerja pemerintah Filipina yang dinilai tidak becus pun terjadi di mana-mana.Melihat kerusuhan yang terjadi di tengah rakyatnya, tanpa Ampun, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte perintahkan polisi tembak mati perusuh lockdown virus Corona.Baca Juga: Saat Puluhan Ribu Napi Dibebaskan Karena Virus Corona, Saipul Jamil Harus Gigit Jari Tak Bisa Ikut Hirup Udara Bebas, Pihak Rutan: Dia Nggak Memenuhi Syarat

Presiden Filipina Rodrigo Duterte secara tegas memerintahkan polisi untuk menembak mati terhadap siapa pun orang yang membuat rusuh selama masa lockdown virus corona.Kini, ada sekitar setengah dari negara berpopulasi 110 juta itu tengah menjalani dikarantina.Hal tersebut berdampak pada jutaan rakyat miskin yang kehilangan mata pencahariannya.

Baca Juga: Bikin Sengsara Satu Kampung! Demam Tinggi, Pasien Positif Corona di Makassar Malah Kabur ke Rumah Istri Muda dan Malah Ngamuk-Ngamuk Tak Mau Dijemput Petugas Beberapa jam sebelum Duterte memberikan perintah tembak itu, sekitar 20 orang dari permukiman kumuh Manila ditangkap polisi.Mereka menggelar aksi protes dengan menuduh pemerintah Filipina gagal menyediakan bantuan bagi kalangan miskin."Perintah saya kepada polisi dan militer, jika terjadi ketegangan dan nyawa kalian terancam, tembak mati saja perusuh itu," kata Duterte, Kamis (02/04) dikutip dari Kompas.com.

Kacau Balau Lockdown di Filipina yang Lumpuhkan Perekonomian Jutaan Penduduknya, Presiden Justru Perintahkan Tembak Mati Rakyatnya yang Rusuh: Dari pada Kalian Sebabkan Masalah, Lebih Baik Saya Kirim kalian ke pemakaman!
Tangkap layar South China Morning Post via Kompas.com

Kacau Balau Lockdown di Filipina yang Lumpuhkan Perekonomian Jutaan Penduduknya, Presiden Justru Perintahkan Tembak Mati Rakyatnya yang Rusuh: Dari pada Kalian Sebabkan Masalah, Lebih Baik Saya Kirim kalian ke pemakaman!

Baca Juga: Diminta untuk Tak Mudik Lebaran Saat Ini, Presiden Jokowi Akan Berikan Libur Nasional Lebaran Pengganti Agar Masyarakat Bisa Pulang Kampung Usai Pandemi Corona

"Dari pada kalian menyebabkan masalah, lebih baik saya mengirim kalian ke pemakaman," kata presiden yang berjuluk The Punisher itu.Dia melontarkan ancaman tersebut setelah Manila melaporkan wabah virus corona semakin memburuk meski lockdown telah berlangsung selama dua pekan.Saat ini, Filipina melaporkan adanya 2.311 kasus infeksi penyakit bernama Covid-19 itu, dengan 96 di antatanya dinyatakan meninggal.

Baca Juga: Terawang Pagebluk Corona Ada Kaitannya dengan Unsur Non Medis, Ahli Spiritual yang Firasatnya Tak Pernah Meleset Ini Beberkan Pesan Eyang Sapujagad Lewat Mimpi: Ini Dibawa Sosok Jin Negatif Lintas BenuaPemerintah menyatakan, mereka baru saja memulai peningkatan tes sehingga angka penularan karena Covid-19 diperkirakan terus bertambah.Duterte, yang berkuasa pada 2016, dikenal karena perkataan tajam dan tindakan kontroversialnya dalam memerangi peredaran narkoba.Tetapi, oposisi menuding perang anti-narkoba mantan Wali Kota Davao hanya menyasar kalangan bawah, dengan orang kaya dan berkuasa tak tersentuh.Baca Juga: Bak Tak Kenal Jera! Rayakan Keberhasilan Lawan Virus Corona, China Kembali Buka Pasar Hewan Liar di Kota Wuhan, Bikin Geram Masyarakat Satu Dunia

Tak pelak, ucapan sang presiden untuk menembak mati para perusuh menimbulkan kecaman, seraya aktivis HAM mendesak Manila menyediakan bantuan dari pada ancaman.Dalam pernyataannya, Amnesty International Filipina menyayangkan mengapa presiden 75 tahun itu malah menugaskan penegak hukum untuk membunuh pembuat onar."Penggunaan kekuatan mematikan dan tak terkontrol tidak seharusnya menjadi metode di tengah menyebarnya virus corona," tegas Amnesty International.

Baca Juga: 3 Kegiatan Vital Ini Ditiadakan Sementara, Jokowi Akhirnya Lebih Pilih Opsi Berikut Ketimbang Lockdown, Ternyata Ini Cara Kerja Pembatasan Sosial Skala Besar untuk Berantas Corona!Seperti biasa, jika presiden yang akrab disapa Digong itu mengucapkan kalimat kontroversial, bawahannya langsung memberikan klarifikasi.Kepala Kepolisian Archie Gamboa menerangkan, sudah tentu dia tidak akan memerintahkan bawahannya untuk membunuh setiap perusuh saat lockdown."Kemungkinan presiden hanya menekankan kepada perlunya penguatan penerapan hukum di tengah krisis seperti ini," kata Gamboa.Karantina massal yang berefek kepada 12 juta orang di Manila menyebabkan hampir semua lini bisnis, hingga kegiatan kebudayaan terpaksa ditiadakan. (*)Artikel ini telah tayang di Sosok.id yang berjudul Lockdown di Filipina Kacau Balau, Jutaan Penduduk Miskin Kehilangan Pekerjaan, Presiden Malah Perintahkan Polisi Tembak Mati Warga yang Nekat Merusuh

Source : Sosok.id

Editor : Hinggar

Baca Lainnya

Latest