Follow Us

Vaksinnya Masih Misteri Padahal Sudah Jadi Pandemi Dunia, Studi Ini Meyakini Virus Corona Adalah Senjata Biologis Rusia Demi Obsesi Membuat Tatanan Dunia Baru

Tiur Kartikawati Renata Sari - Selasa, 07 April 2020 | 13:00
Vaksinnya Masih Misteri Padahal Sudah Jadi Pandemi Dunia, Studi Ini Meyakini Virus Corona Adalah Senjata Biologis Rusia Demi Obsesi Membuat Tatanan Dunia Baru
Xinhua

Vaksinnya Masih Misteri Padahal Sudah Jadi Pandemi Dunia, Studi Ini Meyakini Virus Corona Adalah Senjata Biologis Rusia Demi Obsesi Membuat Tatanan Dunia Baru

"Tujuan lebih besar adalah untuk memperparah krisis kesehatan publik di negara Barat, seiring dengan strategi Kremlin lebih luas untuk membuat masyarakat Eropa kembali miskin."

Baca Juga: Tanpa Disadari, Meski Tak Pernah Keluar Rumah Selama Physical Distancing, Ternyata Virus Corona Bisa Menyelundup Masuk ke Kediaman Kita Lewat 3 Hal Ini!

Tuduhan terhadap Rusia dan China tersebut datang saat kedua negara telah mengirim tenaga medis dan bantuan kesehatan ke Uni Eropa.

Italia menerima suplai dan 100 tenaga medis militer dari Rusia pada akhir bulan kemarin.

Sementara China mengirim 1.700.000 masker medis ke Yunani, dan tenaga medis mereka kirim ke Inggris.

Baca Juga: Dikira Hanya Menginfeksi Manusia, Nadia Jadi Harimau Pertama di Dunia yang Tertular Virus Corona, Pejabat Kebun Binatang Akui Tak Bisa Percaya dengan Kenyataan

Studi dari University of Calgary menyebut strategi penyebaran informasi palsu dan suplai tanpa henti ke UE akan membuat kedua negara sebagai negara penguasa dunia.

Laporan tersebut juga menuliskan, "Moskow melihat virus ini sebagai pertanda kebetulan akhir dari tatanan dunia setelah perang dingin.

"Negara pemimpin dunia yang bangkit dari kelumpuhan liberal ini, akan menjadi Rusia dan China.

Baca Juga: Lahirkan 2 Bayi Kembar di Tengah Wabah Mengerikan, Seorang Ibu Beri Nama Anaknya 'Corona' dan 'Covid', Penuh Perjuangan Melahirkan saat Lockdown: Kami Ingin Mengenang Hari Itu!

"Rusia juga menguatkan aliansi dengan China dan Iran.

"Yang berbahaya adalah negara lain masih dapat bergabung dengan kekuatan poros timur ini."

Source : intisari online

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

Latest