Saat berada di usia produktif, dan kondisi seperti ini terkesan seperti “memaksa” kita untuk diam.
Jadi, kata kuncinya adalah PRODUKTIF. Bukan pindah-pindah ruangan lah yang dibutuhkan agar tidak bosan, namun kegiatan atau “karya” apa yang bisa dibuat sebagai salah satu tujuan untuk mengatasi kebosanan.
Misalnya : dulu, dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan dan seperti sudah menjadi rutinitas, maka kita menjadi tidak terbiasa untuk mengeksplorasi kelebihan dari keterampilan yang bisa kita latih. Saat ini, sangat mungkin menjadi “moment” untuk meningkatkan keterampilan ini.
Atau mengitari rumah, ke depan, belakang, dapur, ruang tamu, dan ruang lain beberapa kali sehari tanpa disertai dengan tujuan, maka sangat mungkin bisa membuat bosan.
Bagaimana kalau mengitari rumah sambil berpikir, bagaimana kalau tata ruang diganti? Memanfaatkan barang-barang bekas untuk dibuat sesuatu yang lebih bermanfaat (misalnya plastik bekas makanan ringan atau pembungkus barang dibuat menjadi brick bottle yang bisa dimanfaatkan untuk membuat benda yang lebih berguna – lemari, tempat duduk, tempat untuk tanaman hias, atau yang lain).
Atau dengan mengeksplorasi kembali keterampilan diri apa yang ingin dikembangkan. Apa yang ingin dikreasikan dan ingin dicapai di masa depan? Misalnya mulai menulis untuk berbagi hal baik pada masyarakat sesuai dengan hobby atau profesi yang sedang dijalani.
Jadi berpindah ruangan yang dilakukan tujuannya adalah untuk mencari ide. Bukan hanya sekedar “mengatasi” rasa bosan.
2. Manajemen stres akan ketakutan dari pemberitaan wabah virus corona