Namun Berardelli menolak menggunakannya dan memberikan ventilator itu pada pasien lain yang lebih muda.
Karena adanya lockdown, maka tidak ada upacara pemakaman untuk Berardelli.
Namun, orang-orang di kotanya bertepuk tangan ramai-ramai dari balkon mereka.
Terbatasnya ventilator di Italia menjadi masalah serius.
Dokter bahkan harus memilih pasien mana yang harus mereka selamatkan.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, seorang dokter asal Israel yang kini bekerja di rumah sakit Italia berkata staf medis tak lagi bisa memberikan ventilator kepada pasien yang berusia 60 tahun ke atas.
Dr Gal Peleg, yang bekerja di Parma, berkata mesin pernapasan buatan itu begitu terbatas sehingga penggunaannya harus dibatasi.